Karangasem, suarabali.com – Hingga pagi ini, Gunung Agung masih mengeluarkan sinar api di atas puncak kawah dan menyemburkan abu vulkanik.
Berdasarkan data KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung pada Jumat (29/6/2019), adanya abu vulkanik dan sinar api mulai terpantau sejak pukul 24.00 WITA hingga pukul 06.00 WITA.
Selama enam jam ada asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 1.500 – 2.000 meter di atas puncak. Selain itu, juga teramati sinar api di atas puncak kawah.
Secara kegempaan ada tremor menerus (microtremor) yang terekam dengan amplitudo 10-15 mm (dominan 10 mm).
Petugas KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Wahyu Ardi Setiawan mengatakan tingkat aktivitas Gunung Agung masih level III (siaga).
Dia mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung serta wisatawan agar tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya, yaitu area radius 4 km dari kawah puncak Gunung. Agung.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling terbaru.
Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi, terutama pada musim hujan.
“Jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung,” katanya. (Dsd/Sir)