Depok, suarabali.com – Sebanyak 250 anak jalanan dan panti asuhan bermain mainan tradisonal di lapangan sekolah Cakra Buana, Jalan Raya Sawangan Nomor 91, Depok, Jawa Barat, Minggu (10/6/2018) sore.
Anak-anak ini terlihat gembira bermain bersama artis-artis yang selama ini hanya ditemui mereka di televisi seperti Sandy Pas Band, Aria Baron dari band Gigi, penyanyi Rita Effendy, Netta KD, Reza The Groove, Candil, dan Isa Raja.
Keceriaan itu merupakan hasil gerakan Generasi Berbahasa Berbudaya Bermain (GEN 3B) Anak Indonesia yang diselenggarakan bersama oleh VIP+Production, Direktorat Bimbingan Masyarakan (Binmas) Polda Metro Jaya, Polres Depok, dan Komunitas Teman Berbagi.
Inisiator GEN 3B, Ria Martha, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian berbagai komponen masyarakat terhadap perkembangan anak Indonesia tanpa memandang status sosial.
“Kami bertekad melestarikan budaya dan pendidikan yang sudah secara turun-temurun diwariskan oleh leluhur kita. Tapi, kami mengemasnya dengan cara-cara yang kekinian supaya bisa dicerna oleh anak-anak milenial,” katanya.
Pembinaan yang dilakukan,menurut dia, tediri dari seni budaya, keterampilan, perlindungan diri, moral, olahraga, kesehatan, serta pengenalan bahaya narkoba dan ekologi yang dibimbing oleh mentor berpengalaman.
“Tujuannya adalah pembangunan dan pembentukan karakter anak Indonesia agar menjadi anak yang percaya diri dan siap menghadapi kehidupan di masa datang,” katanya.
Gerakan GEN 3B ini bukan baru kali ini dilakukan. Menurut Ria, gerakan ini sudah sering dilakukan dengan cara blusukan, baik skala kecil maupun sedang di sekolah-sekolah dan berbagai komunitas di wilayah Bandung, Bogor, dan Jakarta.
Namun dalam menggandeng pihak kepolisian, baru kali ini dilaksanakan. “Pihak kepolisian memiliki tujuan yang sama dalam mengembangkan anak-anak Indonesia yang bebas dari ancaman kriminalitas dan pikiran-pikiran jahat, serta cinta NKRI yang berlandaskan Pancasila,” ujarnya.
Direktur Binmas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo mengaku senang dengan adanya acara seperti ini. Dia mengapresiasi kegiatan yang dianggap bisa memberikan daya tahan dan daya cegah bagi anak-anak terhadap lingkungannya.
“Anak-anak jalanan ini rentan, tidak hanya sebagai pelaku kejahatan, tetapi juga rentan menjadi korban kriminalitas. Dengan adanya pembinaan-pembinaan seperti ini diharapkan mereka memiliki daya cegah terhadap kejahatan-kejahatan.
Semua anak mempunyai mimpi yang sama dan ini tanggung jawab kita untuk membina mereka sebagai generasi penerus bangsa,” katanya.
“Undang-undang telah mengatur soal perlindungan terhadap anak Indonesia. Selain itu, gerakan ini juga selain memberikan pelajaran moral, budaya, dan ahlak mulia, juga menyalurkan hak anak-anak, yaitu bermain dan bergembira,” lanjutnya. (Tjg/Sir)