Denpasar, suarabali.com – Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto mengumpulkan 1.373 personel Polri dan TNI dari AD, AU, dan AL di Hotel Haris, Jalan Sunset Road, Denpasar, Kamis (24/5/2018). Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas TNI-Polri untuk pengamanan Pilkada Serentak 2018, terutama Pilgub Bali 2018.
Selain Kapolda, kegiatan tersebut juga dihadiri Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, para pejabat utama Polda Bali dan pejabat utama Kodam IX/Udayana. Acara diawali dengan yel-yel TNI-Polri. Kemudian diisi dengan menyanyikan lagu Kebyar-Kebyar dan Bendera, dilanjutkan dengan penampilan Tari Bali Gemilang dan Gemu Famire yang dibawakan personel TNI-Polri.
Mayjen TNI Benny Susianto menyampaikan, kegiatan ini sangat strategis bagi TNI-Polri selaku pengemban tanggung jawab untuk menciptakan stabilitas keamanan dan kondisi sosial masyarakat di Bali. Selain itu, acara ini juga menjadi gambaran tentang hebatnya soliditas TNI-Polri.
“Saya berharap apa yang kita lakukan hari ini benar-benar terjadi, karena panggilan sanubari kita masing-masing dan keinginan institusi, tugas serta amanah yang diberikan kepada kita untuk mengabdi kepada bangsa dan negara ini,” ungkap Pangdam Udayana.
Menurut dia, soliditas TNI-Polri akan membuat rakyat merasa bangga, aman, dan damai. “Jangan hanya di dalam ruangan ini saja tergambar seperti ini. Saya minta dimanapun kita berada bawalah suasana seperti ini. Kami ingin menunjukkan bagaimana keharmonisan TNI-Polri,” tegasnya.
Sementara Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose menyampaikan materi tentang membangun sinergi dalam kehidupan bernegara yang multikultural. Berbicara tentang negara Indonesia, kata dia, pasti tidak akan terlepas dari empat konsensus dasar yang dimiliki dan menjadi landasan dalam membangun bangsa dan negara. Empat konsensus dasar tersebut terdiri dari Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Dia menjelaskan, aspek Bhineka Tunggal Ika itu tertuang dalam Pancasila pada sila ke-3, yaitu Persatuan Indonesia. Dimana mengandung nilai bahwa semua warga negara sama kedudukannya meskipun ada perbedaan suku, ras, bahasa, dan agama.
“Untuk itu, kalau TNI dan Polri sudah solid, maka Indonesia tidak bisa digoyang oleh siapapun. Kesatuan merupakan komitmen masa kini dan masa depan serta ada untuk selama-lamanya. Jangan sampai ada yang mencerai-beraikan kita,” tegas Kapolda Bali.
Terkait Pilkada serentak, jenderal bintang dua di pundak ini mengatakan, TNI-Polri harus tetap menjaga netralitas. Selain terus menggelorakan kepada paslon untuk siap menang dan siap kalah, Polri juga berupaya meniadakan kampanye hitam (black campaign) agar Pilkada di Provinsi Bali berjalan aman, lancar, damai, demokratis, berkualitas, dan berintegritas.
“Dalam pengamanan Pilkada serentak, Polri tidak bisa berjalan sendiri, dimana kekuatannya dibantu oleh unsur TNI. Apabila TNI-Polri sudah bersama-sama, maka seluruh tahapan Pilkada dapat berjalan aman, lancar dan damai,” kata Golose. (*/Sir)