Denpasar, suarabali.com – Dua invegsigator dari Federal Bureau of Investigation (FBI) dan dua jaksa militer Amerika Serikat (AS) akan datang ke Bali pada 22 sampai 23 Maret 2018. Kedatangan empat aparat penegak hukum dari Negeri Paman Sam itu bertujuan untuk melakukan pengumpulan data sejumlah kasus yang terkait dengan kepentingan AS.
Rencana kedatangan dua investigator FBI dan dua jaksa militer AS itu diungkapkan oleh agen FBI, Joseph V. Callahan, saat bertemu dengan Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus R. Golose di ruang tamu Kapolda Bali, Rabu (14/3/2018). Dalam pertemuan itu, Irjen Pol. Petrus R. Golose didampingi sejumlah pejabat utama Polda Bali.
Joseph V. Callahan mengatakan kedatangannya ke Polda Bali untuk membahas rencana kedatangan dua invesigator dari FBI dan dua jaksa militer AS pada 22 sampai 23 Maret 2018.
Menurut Joseph, kedatangan aparat hukum AS itu untuk pengumpulan data dan presentasi mengenai status penyelidikan dan penuntutan tersangka bom Bali I.
Selain itu, kata dia, kedatangan aparat hukum AS tersebut akan membahas kasus penemuan barang bukti perkara tindak pidana pencucian uang berupa kapal pesiar mewah super yach Equanimity di Tanjung Benoa oleh Polri, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, Mabes Polri bersama FBI menyita kapal mewah Equanimity seharga Rp 3,5 triliun yang diparkir sekitar 500 meter dari bibir pantai di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (28/2/2018). Kapal tersebut merupakan hasil korupsi dan pencucian uang yang ditangani Pengadilan Amerika Serikat.
Joseph V. Callahan menyampaikan apresiasi terhadap Polri, karena sudah responsif dalam penanganan kasus tersebut.
Terkait kedatangan dua invesigator dari FBI dan dua jaksa militer Amerika Serikat, Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus R. Golose akan mengatur pertemuan dalam sebuah acara serta didampingi beberapa pejabat utama Polda Bali.
Sementara untuk kasus penemuan barang bukti berupa kapal pesiar tersebut, Kapolda Bali sependapat untuk melimpahkan kasus tersebut. “Tempat kejadian perkara kasus tersebut bukan di Bali melainkan di Amerika,” ungkap Kapolda Bali. (Sir)