Lombok Tengah, suarabali.com – Setelah melakukan pencarian selama tiga hari, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban atas nama Dedy Suriadi yang terseret arus di pantai Telawas/Semeti dalam keadaan tidak bernyawa, Selasa (16/01) pukul 06.00 WITA.
Dedy yang ditemukan mengambang sebelah timur lokasi kejadian dengan jarak 20 meter dari bibir pantai langsung dievakuasi dan dibawa menuju rumah duka.
Pencarian dilakukan sejak Minggu (14/1/2018) setelah mendapat informasi pada pukul 13.30 WITA dari Lalu Yahya, Kepala Desa Selong Belanaq, yang melaporkan dua orang terseret arus di Pantai Semeti/Telawas. Korban atas nama Eka Madayati dan Dedy, warga Desa Kawo, Keamatan Pujut, Lombok Tengah.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram (Basarnas) menerjunkan satu tim rescue untuk melakukan pencarian menggunakan rubber boat dan peralatan SAR air.
Salah satu korban berhasil ditemukan atas nama Eka Mardayanti di sekitar lokasi kejadian dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, nyawanya tidak tertolong.
Sementara, tim SAR gabungan dari tim rescue Basarnas, Polsek Praya Barat, Babinsa Selong Belanaq dan masyarakat setempat terus melakukan pencarian terhadap satu korban lagi.
“Eka dan Dedy terempas gelombang besar dan terseret arus yang kuat saat keduanya tengah melakukan swafoto (selfie) di atas bebatuan yang kerap diterjang gelombang pantai Semeti/Telawas,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, I Nyoman Sidakarya.
Tim SAR terkendala selama melakukan pencarian, karena cuaca yang kurang bersahabat seperti gelombang tinggi, hujan lebat dan angin kencang. Sehingga, pencarian sempat dihentikan sementara.
“Kendala berat kami saat pencarian cuaca dan gelombang tinggi,” ungkap Sidakarya.
Dedi yang merupakan korban terakhir baru berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan tidak jauh dari lokasi kejadian pada Selasa pagi sekitar pukul 6:0 WITA.
Keluaraga korban, Maarif, menuturkan korban ditemukan setelah semua kerabat korban melakukan pencarian dari malam hingga pagi, dan menyisir perbukitan Pantai Telawas yang curam hingga menemukan korban mengapung.
“Saya dan misannya yang pertama kali temukan 50 meter dari lokasi kejadian” tutur Maarif yang ditemui suarabali.com di rumah duka.
Dedi dimakamkan di Desa Kawo, Pujut, Lombok Tengah.
Pihak keluarga berharap pemerintah peka dan memasang pembatas larangan di pantai itu, karena sudah sering jatuh korban.
“Kami berharap pemerintah bikin pengaman atau pembatas di areal itu,” ungkap Maarif. (Zxy/Sir)