Denpasar, suarabali.com – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018, permintaan penerbangan ekstra (extra flight) untuk melayani penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali menurun drastis dibandingkan pada momen serupa tahun 2016. Tahun 2017, permintaan extra flight hanya 477 penerbangan atau menurun 136 penerbangan dibanding tahun 2016 yang mencapai 613 permintaan extra flight.
“Permintaan extra flight tahun ini turun hampir 20 persen,” kata Arie Ashanurrohim, Humas PT Angkasa Pura Ngurah Rai, di Denpasar, Rabu (20/12/2017). Dia mengatakan permintaan penerbangan ekstra tersebut mulai berlaku sejak tanggal 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018.
Meski demikian, manajemen PT Angkasa Pura dan otoritas Bandara Ngurah Rai belum menjelaskan penyebab terjadinya penurunan penerbangan ekstra tersebut. “Penyebabnya belum diketahui. Namun, yang hampir dapat dipastikan adalah akibat merosotnya penumpang yang datang ke Bali, karena salah memahami ancaman letusan Gunung Agung,” ujarnya.
Selama ini, menurut dia, operasioan Bandara Ngurah Rai berjalan normal. Kecuali beberapa waktu lalu, operasional bandara sempat ditutup, karena abu vulkanik mengarah ke ruang angkasa bandara.
“Banyak penumpang takut ke Bali bukan karena Gunung Agung. Mereka takut tidak bisa pulang jika bandara ditutup. Padahal, pemerintah sudah menyiapkan semuanya bila bandara ditutup. Penumpang akan diangkut gratis menuju terminal terdekat atau menuju bandara alternatif. Ini yang belum dipahami penumpang,” ujarnya.
Berkurangnya permintaan penerbangan ekstra pada 2017 ini juga berdampak pada menurunnya jumlah penumpang yang datang ke Bali.
Jumlah penumpang domestik yang tiba di Bali per 19 Desember 2017 hanya mencapai 14.132 orang. Pada periode yang sama tahun 2016, jumlah penumpang sudah mencapai 14.909 orang atau menurun 5,21 persen.
Untuk penumpang yang berangkat dari Bandara Ngurah Rai juga mengalami penurunan. Data per tanggal 19 Desember 2017, jumlah penumpang hanya mencapai 14.059 orang atau menurun 4,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang mencapai 14.650 orang.
Begitu juga dengan penumpang internasional, baik kedatangan maupun keberangkatan, yang mengalami penurunan. Untuk kedatangan internasional pada 19 Desember 2017 hanya mencapai 12.346 orang atau menurun hingga 12 persen dibanding periode yang sama tahun 2016 yang mencapai 14.116 orang.
Sementara penumpang internasional yang tiba di Bali pada tahun 2016 mencapai 10.735 orang atau menurun 13,73 persen dibandingkan tahun 2017 yang hanya mencapai 9261 orang. Secara keseluruhan pada periode yang sama, mengalami penurunan penumpang sebanyak 8,48 persen. (Ade/Sir)