• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Kamis, 16 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Pasca Erupsi Gunung Agung, Okupansi Hotel Jatuh ke Titik Terendah

by
Desember 7, 2017
in Nasional
0
Pasca Erupsi Gunung Agung, Okupansi Hotel Jatuh ke Titik Terendah

Suasana hotel di Bali. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Denpasar, suarabali.com – Tingkat hunian hotel di Bali saat ini mengalami titik terendah pada kisaran 12 hingga 20 persen. Okupansi hotel menurun tajam pasca erupsi Gunung Agung dan beberapa kali penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Namun, okupansi hotel tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi pasca bom Bali pada tahun 2002.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

“Okupansi hotel di Bali sekarang ini hanya 12 sampai 20 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding okupansi hotel pasca terjadinya bom Bali tahun 2002 yang mencapai di kisaran 1,13 persen hingga 18 persen,” kata I Wayan Puspanegara, praktisi dan pemerhati pariwisata Bali, Kamis (7/12/2017).

Dengan kondisi tersebut, kata Wayan, pariwisata Bali boleh dibilang merosot tajam. “Pastinya hal ini akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi makro Bali secara meluas,” ujarnya.

Dalam kondisi normal, menurut Wayan, okupansi hotel di Bali pada awal Desember biasanya sudah di kisaran 70 hingga 80 persen.

“Bulan-bulan ini  memasuki high seasons. Tapi, ketika ada bencana seperti ini, situasinya pastinya berbeda ya, berdampak pada pariwisata kita,” ungkapnya.

Meski demikian, Wayan berharap kondisi sepi tamu ini tidak membuat manajemen hotel memecat banyak karyawannya. “Ya, mudah-mudahan tidak demikian. Mereka masih bisa tetap bekerja,” ungkapnya. (Dsd/Sir)

Previous Post

Waspadai Lahar Dingin, Warga Diminta Menjauh dari Lereng Gunung Agung

Next Post

Wagub Bali Serahkan Bantuan 6 Motor untuk Desa Pekraman

Next Post
Wagub Bali Serahkan Bantuan 6 Motor untuk Desa Pekraman

Wagub Bali Serahkan Bantuan 6 Motor untuk Desa Pekraman

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In