DENPASAR, suarabali.co.id – Bali kembali dilanda cuaca ekstrem pada Selasa, 10 Desember 2024, yang mengakibatkan sejumlah bencana alam. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat berbagai kejadian yang meliputi pohon tumbang, longsor, dan kerusakan akibat angin kencang dan hujan deras yang melanda hampir seluruh wilayah Pulau Dewata.
Made Rentin, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, dalam keterangan tertulisnya menyebutkan bahwa hujan deras disertai angin kencang terjadi hampir merata di seluruh Bali pada Selasa, 10 Desember. BPBD Provinsi Bali bersama BPBD kabupaten dan kota mencatat kejadian bencana alam di beberapa daerah.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Badung: 3 titik pohon tumbang
- Klungkung: 14 titik pohon tumbang
- Karangasem: 20 titik pohon tumbang
- Gianyar: 1 titik pohon tumbang
- Tabanan: 4 titik pohon tumbang dan 1 titik senderan longsor
- Buleleng: 6 titik pohon tumbang
- Jembrana: 6 titik pohon tumbang
Di samping itu, BPBD juga mencatat kerugian yang terjadi akibat bencana tersebut. Tidak hanya kerusakan material, cuaca ekstrem ini juga merenggut dua korban jiwa dan satu korban luka di kawasan Monkey Forest Ubud, Gianyar, yang merupakan wisatawan Warga Negara Asing (WNA). Estimasi kerugian akibat kejadian tersebut mencapai sekitar Rp 97 juta.
Berdasarkan peringatan dini dari BBMKG Wilayah III Badung, Bali kini sudah memasuki musim hujan. Hujan deras disertai potensi angin kencang diperkirakan akan terus melanda wilayah Bali. Warga Bali dihimbau untuk mewaspadai curah hujan yang tinggi yang dapat menyebabkan banjir dan longsor.
Menanggapi kejadian-kejadian tersebut, Made Rentin mengingatkan bahwa dengan semakin seringnya terjadinya bencana, seluruh masyarakat Bali perlu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana. BPBD Provinsi Bali mengajak semua pihak untuk memperkuat kapasitas dan kewaspadaan, demi tercapainya Bali yang tangguh bencana.