Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya R Wijaya Kusumawardhana dalam sebuah diskusi. (foto:istimewa)
Denpasar, suarabali.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar diskusi Pemilu dengan tema #Ibdonesia Cerdas Memilih yang digrlar di sebuah hotel di Denpasar, Kamis, (01/02/24).
Diskusi tersebut dihadiri oleh sejumlah pembicara, di antaranya Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, Ketua Bawaslu Bali I Putu Agus Tirta Suguna, Rektor Unud Prof Ir Ngakan Putu Gede Suardana MT PhD, Karoops Polda Bali Kombes Soelestijono, dan Pamen Ahli Bidang Hukum dan Humaniter Kodam/Udayana Kolonel Kav TNI Joni Harianto G.
Pada Kesempatan itu Kemeninfo mengajak generasi milenial dan generasi Z mewaspadai potensi disinformasi yang beredar jelang Pemilu 2024. Kemenkominfo pun mengajak agar jadi pemilih yang cerdas, salah satunya bisa membedakan mana berita yang benar dan mana berita yang tidak benar
Wijaya mengajak peserta diskusi menjadi pemilih cerdas, dengan memenuhi ciri-ciri tertentu seperti salah satunya bisa membedakan berita bohong dan benar pada akhirnya bisa melahirkan pemimpin yang berkualitas. “Tentu kita harus tahu ciri-ciri pemilih yang cerdas. Pertama, bisa menyimak visi, misi dan program kerja yang ditawarkan calon pemimpin. Pemilih cerdas memahami apakah program tersebut sekadar janji belaka atau secara rasional dapat terwujud, sebenarnya itu karakter generasi z saat ini,” ujarnya.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, pada kesempatan tersebut optimistis menaikkan target partisipasi pemilih karena melihat antusiasme masyarakat Bali pada Pemilu 2024. “Target partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 adalah 80 persen tapi yang menggunakan hak pilih mencapai 82 persen. Kami optimistis target pemilu tahun ini tercapai, bahkan barangkali bisa mencapai 85 persen,” kata dia. (*)