Ilustrasi. Trem
Mangupura, suarabali.co.id – Investor asing dari Uni Emirat Arab (UEA) Etihad Rail tertarik untuk berinvestasi membangun moda transportasi masal berbasis ramah lingkungan Trem di Badung, Bali.
Adi Adi Sufiadi Yusuf, selaku broker Etihad Rail, mengutarakan ketertarikan Etihad Rail untuk berinvestasi dalam proyek trem di Badung karena melihat potensinya sebagai solusi kemacetan di daerah pariwisata. Selain itu, pembangunan trem di Badung juga sejalan dengan target Bali untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2045.
“Trem bisa menjadi solusi yang lebih cepat dan murah untuk mengatasi kemacetan di Badung selatan. Selain itu, trem juga bisa menjadi moda transportasi yang ramah lingkungan,” kata Adi, dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Pembangunan Moda Trem di Kabupaten Badung yang digelar Maska Indonesia pada Senin (18/12/2023) di Kantor Bupati Badung, Puspem Badung.
Adi mengungkapkan, Etihad Rail siap untuk bekerja sama dengan Pemkab Badung untuk mewujudkan proyek trem ini. Etihad Rail memiliki pengalaman dalam membangun dan mengoperasikan jaringan kereta api di berbagai negara, termasuk di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Yordania.
Untuk mewujudkan proyek ini, Pemkab Badung perlu terlebih dahulu menyelesaikan studi kelayakan (FS) pembangunan trem. FS ini akan menjadi dasar untuk menentukan biaya pembangunan, sumber pendanaan, dan potensi keuntungan dari proyek ini.
Pemkab Badung menargetkan untuk menyelesaikan FS pembangunan trem dalam waktu 3-4 bulan. Setelah FS selesai, Pemkab Badung akan menawarkan proyek ini kepada investor, termasuk Etihad Rail.
Jika proyek ini terealisasi, maka trem akan menjadi moda transportasi baru di Kabupaten Badung. Trem akan menghubungkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan kawasan pariwisata Kuta.
Pembangunan trem di Badung diharapkan dapat menjadi solusi kemacetan di daerah pariwisata dan mendukung target Bali untuk mencapai Net Zero Emission. (*)