Warga Karangasem antri air bersih. (foto:istimewa)
Amlapura, suarabali.co.id – BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem menyalurkan air 64.000 liter air bersih kepada masyarakat untuk mengatasi krisis air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, pendistribusian air itu dilakukan sejak 25 Agustus lalu.
“Intinya kalau masyarakat menginginkan dapat bantuan air, agar kelian banjar membuat surat, atas sepengetahuan perbekel, kirim ke BPBD, kami siap melayaninya,” jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa, usai mendistribusikan air di Banjar Taman, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Jumat (20/10), dikutip dari nusabali com.
Pendistribusian air bersih ini dilakukan dengan menyasar tiga desa yakni Desa Ban, Kecamatan Kubu, desa Banjar Bonyoh masing-masing 10.000 liter dan 5000 liter, di Banjar Belong 4000 liter, dan Banjar Cutcut 5000 liter.
Sedangkan penyaluran di Desa Seraya Timur meliputi, Banjar Tinjalas sebanyak 4.000 liter, Banjar Bukit Catu masing-masing 5.000 liter, 5.000 liter dan 5.000 liter, Banjar Tanah Barak 4.000 liter, Banjar Gili Selang 3.000 liter dan di Banjar Taman, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem 5.000 liter, dan Banjar Ijo Gading, Desa Seraya Tengah, 5.000 liter. Sedangkan di Desa Datah, Kecamatan Abang penyalurannya di Banjar Tindih 4.000 liter.
“Ada beberapa wilayah kami mendistribusikan beberapa kali, intinya tergantung permintaan, dan di dalam surat permohonan agar mencantumkan jumlah KK di wilayah banjar itu,” jelasnya.
Dikatakannya, jika jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu cukup banyak, maka BPBD membawakan air dengan volume lebih besar. Pendistribusian air dari BPBD rutin setiap tahun, saat memasuki musim kemarau. Sebab, lanjut Ida Bagus Ketut Arimbawa, cubang-cubang milik warga masyarakat yang selama ini untuk menampung air hujan telah kering. Cubang itu biasanya efektif berfungsi, selama 4 – 5 bulan setiap tahun. Selama itu pula berisi air hujan selanjutnya warga ada yang membeli air atau ada yang memohon bantuan pemerintah.(*)