Badung, suarabali.co.id – Korps Marinir TNI Angkatan Laut ditunjuk menjadi tuan rumah pertemuan para Komandan Marinir/satuan amfibi negara-negara di Kawasan Asia Pasifik dengan menggelar simposium Internasional kerjasama keamanan wilayah laut melalui forum Pacifik Amphibious Leader Symposium (PALS) yang dihadiri oleh para Komandan Korps Marinir dari 25 negara
Acara dibuka oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah bersama Komandan Pasukan Korps Marinir Amerika Serikat, Pasific Letnan Jenderal William Jurney di Holtel Hilton, Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (11/07/23)
Simposium Internasional ini diikuti oleh lebih dari 40 orang delegasi dari 25 negara yakni Australia, Bangladesh, Brazil, Chile, Colombia, Ecuador, Fiji, France, Japan, Rep. Korea, Malaysia, Maldives, Mexico, Netherland, New Zealand, Peru, Philippines, Singapore, Sri Lanka, Thailand, Tonga, Timor Leste, United Kingdom, Unites States dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah mengatakan PALS 2023 bertujuan untuk memperkuat hubungan di antara komunitas negara yang memiliki kemampuan serbuan amfibi di wilayah Pasifik dan tantangan maritim di masa depan.
“Kami di sini secara bersama-sama membahas seperti apa tantangan ke depan terutama bagaimana kita menghadapi bila terjadi kejadian bencana di kawasan ini. Ini yang segera kita respon terutama mengenai sistem pertahanan, tetapi nanti pada saat simposium (kami) akan saling memberikan masukan seperti apa tantangan yang akan kita hadapi dan bagaimana kita merespon,” katanya dikutip antaranews.com.
Pacific Amphibious Leaders Symposium merupakan forum internasional berupa kegiatan simposium dan latihan yang bersifat strategis yang dihadiri para Komandan Korps Marinir di wilayah Indo-Pasifik bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar negara yang memiliki kemampuan serbuan amfibi serta mempromosikan kesadaran bersama guna peningkatan interoperabilitas di antara Angkatan Laut dan Marinir di kawasan Indo-Pasifik.
Nur Alamsyah mengatakan ada banyak hal yang akan dibahas dan dilakukan dalam forum yang berlangsung sejak Senin 10 Juli sampai 14 Juli 2023 diantaranya seminar yang dirangkai dengan diskusi panel oleh delegasi dan Perwira senior yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang tentang keamanan maritim Indo-Pasifik, operasi amfibi, modernisasi kepemimpinan dan pentingnya interoperabilitas multilateral dalam hal bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.
“Banyak pasukan marinir hadir di sini. Kita akan sharing knowledge, best pratices dan yang paling penting kita mendapatkan pembelajaran dari pengalaman kita masing-masing. Mungkin kami punya pengalaman yang berbeda dari setiap negara,” kata dia.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Korps Marinir TNI Angkatan Laut Indonesia akan mendemonstrasikan kemampuan RDO (Ruber Duck Operation) dalam Humanitarian Assistance Disaster Relief (HADR) serta menunjukkan peranan penting pasukan Amfibi Indonesia. (*)