Menko Polhukam Mahfud MD.
Jakarta, Suarabali.com – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut ada keterkaitan Negara Islam Indonesia (NII) dengan Pondok Pesantren Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang.
Terkait hal tersebut Menko Polhukam Mahfud MD meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mendalami dugaan radikalisme NII di pesantren tersebut.
Meski demikian Mahfud mengungkapkan untuk saat ini pihaknya fokus pada tindak pidana umumnya yang saat ini sedang ditangani dan bukan pada masalah radikalismenya.
“Kalau itu nanti biar BNPT terus mendalami dan kami akan terus monitor NII itu. Karena itu sejarahnya memang tidak bisa disembunyikan. Dulu, itu [Al-Zaytun] munculnya itu dari ide kompartemen 9 NII,” sambung Mahfud kemgutip cnnindonesia.com.
Ponpes Al-Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang kembali menjadi sorotan publik lantaran beberapa pernyataan yang kontroversi diantaranya pelaksanaan solat ied yang memperbolehkan wanita berada di saf depan dan sejajar dengan laki-laki.
Panji Gumilang juga menyatakan pergi haji tidak harus ke mekah dan bisa dilakukan di Indonesia. Ia juga memperbolehkan zina dan menggantinya dengan membayar uang sebesar 2 juta rupiah.
Dia juga menyebut Al-Qur’an bukan Kalam Allah SWT, melainkan karangan Rasulullah SAW serta sejumlah pernyataan lainnya yang kontroversial.
Alzaytun juga disebut sejumlah pihak terafiliasi dengankelompok NII. (*)