Badung, Suarabali.co.id – Setelah 93 tahun lamanya, warga Banjar Mumbul, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, akhirnya memperoleh sertifikat 41 bidang tanah atau seluas 1,56 hektare. Padahal, tanah itu menjadi objek konflik agrarian sejak tahun 1930.
Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan sertifikat hak atas tanah itu kepada 40 warga penerima dan Pura Bhagawan Penyarikan Banjar Mumbul, Minggu (26/3/2023). Penyerahan sertifikat juga disaksikan Kepala Kanwil BPN Provinsi Bali Andry Novijandri, Kepala BPKAD Bali I Dewa Tagel Wirasa, anggota DPRD Badung Fraksi PDI Perjuangan Wayan Luwir Wiana, kepala BPN Badung, camat Kuta Selatan, lurah Benoa, bendesa adat hingga warga Banjar Mumbul.
Wayan Koster mengataka penyerahan sertipikat hak atas tanah kepada warga Banjar Mumbul tersebut merupakan hasil komunikasinya dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto.
Saat berkunjung ke Banjar Mumbul pada 27 Januari 2023, menurut Koster, Menteri ATR/BPN Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto berpesan agar masalah tanah di Banjar Mumbul segera diselesaikan.
Koster mengungkapkan, warga Banjar Mumbul berjuang selama 93 tahun untuk mendapatkan sertifikat atas tanah mereka. “Kalau tidak berdasarkan niat baik kita semua, tidak akan bisa terwujud dengan diberikannya sertifikat tanah ini secara gratis dan sah,” kata Koster.
Dia mengatakan biaya penerbitan sertifikat tersebut bersumber dari APBN. Berdasarkan informasi dari warga setempat, harga tanah yang lokasinya di pinggir jalan bisa mencapai Rp1 miliar per hektare. Sedangkan tanah yang lokasinya di dalam harganya mencapai Rp500 sampai 600 juta per hektare.
Untuk itu, Koster berpesan kepada warga Banjar Mumbul agar menyimpan sertifikat tanah dengan baik. “Jangan sampai tanah yang sudah disertifikat dijual, jangan digadaikan. Gunakanlah secara baik untuk tempat tinggal, menjadi warisan untuk anak cucu, diberdayakan untuk ekonomi seperti buka warung, sehingga memberikan manfaat untuk memenuhi kesejahteraan keluarga,” pesan Koster.
Reporter: Rls/Sir