Badung, suarabali.com – Gempa bumi beruntun tidak hanya dirasakan warga di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tetapi juga dirasakan warga di Pulau Bali. Bahkan, warga Bali terkejut merasakan gempa berkekuatan 5,4 skala richter (SR) pada Kamis (23/8/2018) pagi.
Kali ini, gempa bumi yang berpusat di 103 barat daya Denpasar ini dirasakan cukup keras oleh warga di wilayah Bali. Ayu Sintya, misalnya, mengaku saat gempa sedang memasak untuk sarapan anaknya sekolah.
“Pas saya masak tiba-tiba rumah bergoyang dan terasa bergetar. Tentu saya panik keluar sampai lupa matikan kompor. Gempa beruntun ini membuat saya takut dan trauma, sehingga saking khawatirnya saya tidak nyenyak tidur, bahkan sulit untuk tidur,” ucapnya.
Sementara pengamatan di lapangan pasca gempa terjadi, murid-murid SDN 4 Tuban, Badung, dikumpulkan di halaman sekolah untuk diberi penjelasan kepada seluruh siswa. Bahkan, Kepala SDN 4 Tuban I Made Sarjani memutuskan agar seluruh siswa kelas 1 hingga kelas 6 belajar di halaman sekolah.
“Karena situasi pasca gempa, silakan anak-anak belajar di halaman sekolah. Cari tempat yang aman belajar di halaman dengan didampingi wali kelas masing-masing. Sambil kita doakan saudara-saudara kita di Lombok,” ucap Sarjani kepada seluruh siswa.
Berdasarkan data BMKG, gempa bumi magnitudo 5.4 SR di 9.48 Lintang Selatan (LS) dan 114.75 Bujur Timur (BT) berpusat di 103 kilometer barat daya Denpasar ini tidak berpotensi tsunami. (*)