Denpasar, suarabali.com – Polda Bali membentuk Tim Khusus Anti Copet guna mengantisipasi tindak kejahatan jalanan, terutama pencopetan, menjelang pelaksanaan Asian Games 2018 dan event International Monetery Fund-World Bank (IMF-WB) Annual Meeting 2018.
Seperti diketahui, Bali menjadi tempat berlangsungnya IMF-WB Annual Meeting 2018 yang akan digelar pada Oktober 2018. Polri dan TNI bertanggungjawab atas keamanan selama event bergensi ini berlangsung di kawasan Nusa Dua, Badung.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Kombes Pol. Andi Fairan menyampaikan, jajaran Direktorat Reskrimum Polda Bali melaksanakan kegiatan cipta kondisi (cipkon) untuk meciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif menjelang Asian Games dan IMF-WB Annual Meeting 2018.
Selama kegiatan cipkon, kata Andi Fairan, pihaknya akan melaksanakan kegiatan preventif, preemtif, dan represif. Hal ini dilakukan agar tamu Asian Games dan IMF-WB yang liburan di Bali merasa aman dan nyaman.
Selain itu, menurut dia, jajarannya juga sudah melakukan analisa dan evaluasi mengenai kasus yang sering dialami wisatawan. Hasilnya, kasus premanisme, begal, dan copet kerap terjadi di tempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan asing.
Untuk itu, Direktorat Reskrimum Polda Bali membentuk Satgas dan Timsus (Tim Khusus) untuk mengantisipasi tiga kasus tersebut selama Asian Games dan Annual Meeting berlangsung.
“Selain membentuk Satgas Pemberantasan Kejahatan Jalanan, kami juga membentuk Tim Khusus Anti Copet. Selama Asian Games dan Annual Meeting berlangsung, tidak boleh terjadi kasus begal atau copet di wilayah hukum Polda Bali,” kata Kombes Pol. Andi Fairan, didampingi Kasubid Penmas Bidhumas Polda Bali AKBP I Gusti Ayu Yuli Ratnawati di Mapolda Bali, Jumat (3/8/2018).
Dia menjelaskan, tim tersebut akan ditugaskan di beberapa tempat, terutama obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing seperti wilayah Kuta, Seminyak, Nusa Dua, dan Sanur. Tim tersebut akan membersihkan para preman, pelaku begal dan copet beserta jaringannya yang kerap beraksi di tempat pariwisata.
Perwira melati tiga di pundak ini memberi warning kepada para pelaku begal dan copet yang masih bermain di wilayah hukum Polda Bali. Mereka diminta untuk tidak melakukan aksinya lagi.
“Jangan sampai ada peserta Asian Games dan Annual Meeting yang berlibur di Bali menjadi korban begal dan copet. Apabila masih terjadi, para pelaku akan dilumpuhkan dan ditembak jika melakukan perlawanan. Jika kembali melawan, tidak segan-segan kami akan beri tindakan tegas,” tegasnya. (*)