Denpasar, suarabali.com – Sebanyak 132.893 orang telah mendapat vaksinasi virus Japanese Enchepalitis (JE) di Kota Denpasar. Jumlah tersebut terdiri dari 26.591 orang berusia 9 bulan sampai 6 tahun, 71.563 orang berusia 7 sampai 12 tahun, dan 34.739 orang berusia 13 sampai 15 tahun.
Dinas Kesehatan Kota Denpasar menggelar vaksinasi JE sejak Maret 2018 dengan menyasar sekolah-sekolah yang ada di Kota Denpasar. Pada April 2018, pelaksanaan vaksinasi JE akan menyasar Posyandu dan banjar-banjar di Kota Denpasar.
“Setelah memaksimalkan pelayanan vaksinasi JE di sekolah-sekolah, pada bulan April ini akan dilanjutkan pelaksanaan vaksinasi dengan menyasar Posyandu dan banjar-banjar,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Ni Luh Putu Sri Armini, Rabu (4/4/2018).
Dia berharap target pelaksanaan vaksinasi JE dengan sasaran anak-anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun di Kota Denpasar dapat terpenuhi.
Di Kota Denpasar, vaksinasi JE menyasar 521 sekolah yang terdiri dari PAUD, TK, SD, dan SMP serta 471 Posyandu, banjar-banjar, Puskesmas, dan rumah sakit. Kegiatan vaksinasi ini akan dilaksanakan hingga 30 April 2018.
“Bagi masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi JE dapat melaksanakan vaksinasi di Puskesmas atau rumah sakit pemerintah,” katanya.
Untuk itu, Sri Armini mengimbau agar para stakeholder hingga tingkat dusun menyosialisasikan pelaksanaanvaksinasi JE . Selain itu, dia juga mengimbau masyarakat agar berperan aktif agar tidak terkena virus JE.
“Diharapkan masyarakat proaktif mengikuti vaksinasi guna meminimalisir adanya kasus JE di Bali, khusus Kota Denpasar,” katanya.
Japanese Encephalitis (JE) merupakan penyakit zoonosa yang dapat menyebabkan radang otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini bersifat arbovirus, karena ditularkan oleh nyamuk, babi, atau burung rawa.
Manusia bisa tertular virus JE bila tergigit oleh nyamuk Culex Tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Nyamuk golongan Culex ini banyak terdapat di persawahan, area irigasi, dan biasa beraktivitas pada malam hari. (*/Sir)