Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Isyana Bagoes Oka memberikan makanan untuk ibu hamil, menyusui, hingga balita. (ist)
Jakarta, Suarabali.co.id – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN Ratu Isyana Bagoes Oka meninjau pendistribusian makan bergizi gratis untuk ibu hamil, menyusui, hingga balita, di Posyandu Anyelir 1, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pada Jumat, (10/01/25).
Isyana menyebut Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil hingga balita untuk mencegah stunting.
“Hari ini kita laksanakan program MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak yang belum usia sekolah, karena mereka ini sumber daya manusia untuk masa depan bangsa,” kata Isyana.
Ia menegaskan Program MBG memastikan angka ketercukupan gizi baik agar anak-anak dapat mencapai generasi emas tahun 2045.
“Karena tahun 2045 anak-anak akan menjadi pemimpin bangsa, agar sehat dan tidak stunting, bagaimana caranya di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (usia 0-2 tahun) gizinya cukup, dimulai saat hamil, menyusui, enam bulan diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI), sampai bisa makan makanan yang ada di meja seperti makanan keluarga,” ujar Isyana.
Ia juga memahami sebagian besar ibu-ibu terkadang bingung karena anak-anaknya menolak untuk makan karena gigi tumbuh atau beradaptasi dari ASI ke makanan padat yang biasa disebut dengan Gerakan Tutup Mulut (GTM).
“Kita ingin anaknya makan, tetapi dia tutup mulut, jadi makan bergizi gratis ini sama-sama mengajarkan anak-anak kita tentang gizi dan makanan yang baik,” ucapnya.
Ia juga mengemukakan pada setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN) telah ditempatkan ahli keuangan hingga ahli gizi untuk memastikan kecukupan gizi bagi ibu hamil hingga balita.
“Kalau untuk anak-anak tentu gramasi atau jumlahnya akan lebih sedikit dibandingkan kebutuhan yang dimiliki oleh ibu hamil, dan ini disesuaikan juga dihitung betul. Untuk makanannya memang bervariasi karena tergantung masing-masing SPPG,” ujarnya. (*/ant)