Karangasem, suarabali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika menaruh perhatian khusus atas penderitaan yang dialami Ni Made Viola Suasti Ningsih. Gadis berusia 14 tahun asal Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel, Manggis, Kabupaten Karangasem ini menderita kanker tulang.
Setelah mendapat informasi terkait kondisi gadis beranjaknremaja itu, Gubernur Pastika langsung mengutus tim respon cepat Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali untuk meninjau sekaligus menyerahkan bantuan kepada Viola.
Senin (5/2/2018) pagi, tim utusan Gubernur Pastika langsung menuju kediaman Made Viola. Sebelumnya, tim lebih dulu berkoordinasi dengan kantor Perbekel Nyuhtebel yang diterima langsung I Ketut Mudra selaku Perbekel setempat.
Ketika tim sampai di kediaman Viola, anak dari pasangan Komang Suastika (40) dengan Kadek Yuliantari (37) tersebut tengah terbaring menahan sakit yang dideritanya. Ia berusaha tegar menghadapi cobaan tersebut, Viola berusaha duduk ketika tim masuk menemuinya. Tak banyak kata yang keluar dari bibir Viola untuk menceritakan apa yang tengah dialaminya.
Sang ayah, Komang Suastika, menceritakan sekitar setahun yang lalu, muncul benjolan kecil pada kaki anak keduanya tersebut. Saat itu, Viola langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.
Namun, ketika itu tidak ditemukan penyakit apa yang diderita anaknya tersebut. Seiring waktu, benjolan pada kaki Viola terus membesar. Suastika kembali membawa sang anak ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Saat itulah baru diketahui kalau Viola menderita kanker.
“Sebenarnya sudah sekitar setahun yang lalu saya tahu. Tapi, waktu itu masih kecil benjolannya. Kemudian saya bawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Namun, hasilnya tidak ada apa-apa. Kemudian saya coba melakukan pengobatan herbal beberapa bulan, tapi benjolannya justru terus membesar. Kemudian saya kembali membawa ke rumah sakit, dan baru ketahuan kalau anak saya menderita kanker tulang,” cerita Suastika.
Menurut Suastika, setelah mengetahui anaknya menderita kanker, selanjutya Viola sempat dua kali melakukan kemoterapi dinsalah satu rumah sakit pemerintah pusat di Denpasar. Namun, setelah itu Viola tidak mau lagi melakukan kemoterapi.
“Sudah sempat dua kali melakukan kemoterapi. Namun, anak saya tidak mau melanjutkannya lagi. Mungkin dia trauma akan dampak dari kemoterapi. Saya tidak bisa memaksanya,” ujarnya..
Akibat penyakit yang dideritanya, Viola tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah. Viola saat ini tengah duduk di kelas 2 SMPN 1 Manggis. Saat ini Viola hanya dirawat di rumah dengan bantuan bidan desa untuk melakukan kontrol setiap hari agar kesehatan Viola bisa tetap terjaga.
Karena harus menjaga sang anak, Suastika akhirnya tidak bekerja saat ini. Sementara sang Ibu, Kadek Yuliantari hanya bekerja membungkus kerupuk di tetangganya.
Pada kesempatan tersebut, Suastika mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali yang telah memperhatikan kondisi keluarganya. Dia berharap bantuan dan perhatian yang diberikan kepada Viola membuat sang anak menjadi lebih semangat dan memiliki harapan untuk bisa ceria kembali.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemprov Bali, kepada Pak Gubernur yang telah memperhatikan anak saya. Saya berharap agar pemerintah bisa membantu mencarikan solusi atau bantuan agar anak saya bisa sembuh dan kembali ceria seperti sedia kala,” pungkasnya. (Sir)