Tiongkok, suarabali.com – Ilmuwan di Tiongkok siapkan langkah untuk beralih dari penggunaan wireless fidelity (WiFi) ke light fidelity (LiFi). Ini merupakan terobosan baru, untuk maju lebih depan ketimbang negara lain. Para ilmuwan sudah menciptakan titik-titik karbon yang memancarkan warna penuh (F-CD).
Langkah tersebut membawa Tiongkok lebih dekat untuk pengembangan saluran komunikasi nirkabel lebih cepat. Diperkirakan proyek ambisius bidang teknologi itu selesai dalam 6 tahun ke depan.
LiFi menggunakan cahaya tampak dari lampu LED untuk mentransfer data jauh lebih cepat daripada WiFi yang berbasis gelombang radio.Penelitian untuk LiFi tersebut, merupakan upaya Negeri Tirai Bambu menciptakan alternatif F-CD.
“Banyak peneliti di seluruh dunia masih mengerjakan hal ini. Kami adalah orang pertama yang berhasil membuatnya dengan menggunakan bahan baku hemat biaya, seperti urea dengan pemrosesan sederhana,” kata Qu Songnan, peneliti dari Changchun Institute of Optics, Fine Mechanics and Fisika, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, seperti dikutip People Daily, Selasa, 3 Oktober 2017.
Pada penelitian sebelumnya, kata Qu, titik karbon terbatas pada emisi lampu, seperti biru dan hijau. Nanomaterial baru coba dikembangkan agar dapat memancarkan semua cahaya. Ini merupakan terobosan di bidang nanomaterial karbon neon paling mutakhir.
Menurut Qu, penelitian yang dilakukan sangat penting untuk pengembangan LiFi. Sehingga bisa masuk ke pasar dalam kurun 6 tahun mendatang. Pemerintah Tiongkok pada tahun 2015 telah mencoba LiFi, dan kecepatan yang diperoleh 50 gigabyte per detik. Unduhan film bisa selesai hanya dalam waktu 0,3 detik. (Zis/Sir)