DENPASAR, SUARABALI.COM – Polda Bali menyatakan, peredaran narkoba di daerah Bali dari tahun ke tahun meningkat. Selasa (15/8/2017) lalu, Mapolda Bali memusnahkan sejumlah barang bukti narkoba, yakni berupa 7.960,64 gram ganja, satu buah pohon ganja setinggi 1,35 meter, sabu atau methamphetamine (1.187,55 gram), ekstasi atau amphetamine (668 butir), minuman keras jenis arak (4.212,9 liter), dan minuman keras import (1.732 botol).
Narkoba bisa merambah siapa saja. Fakta tersebut tentu layak diwaspadai. Apalagi bagi para orangtua yang memiliki anak usia remaja. Agar tak kecolongan, berikut kami sajikan ciri-ciri anak yang mulai terkena narkoba.
- Dilihat dari ciri fisik, berat badan pengguna narkoba biasanya turun drastis karena nafsu makan tidak menentu. Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman. Biasanya pula, tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk, atau terdapat tanda bekas luka sayatan, luka gores dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan. Saat buang air besar dan kecil cenderung kurang lancar. Sering sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
- Selain perubahan fisik, pengguna narkoba cenderung mengalami perubahan emosi. Biasanya perasaannya menjadi sangat sensitif dan cepat bosan. Bila ditegur atau dinasihati, justru semakin memberontak dan membangkang. Emosinya labil dan gampang tersulut amarah, tidak segan-segan bicara kasar, bahkan memukul orang yang dinilai menyinggungnya.
- Dari sisi prilaku, pengguna narkoba biasanya mulai terlihat malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya. Mereka menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga. Sering bertemu dengan orang-orang baru yang tidak dikenal keluarga. Sering pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam. Kalaupun sedang di rumah, waktunya akan dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, atau tempat-tempat sepi lainnya.
Sikapnya juga menjadi manipulatif. Terkadang tampak manis bila ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat. Mereka juga sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan.
- Jika kekurangan uang untuk membeli narkoba, pengguna narkoba mulai barani mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan. Atau paling tidak menggadaikan barang-barang berharga di rumah, sehingga barang-barang berharga miliknya, banyak yang hilang. Pengguna narkoba bisa dipastikan selalu kehabisan uang.
Pengguna narkoba juga cenderung takut kena air, sebab, beberapa di antarannya akan merasa sakit jika terkena air. Sebab itulah mereka biasanya malas mandi.
Saat sakaw datang mereka biasanya sering menderita batuk dan pilek berkepanjangan. Menggigil dan demam tinggi, jantung berdebar-debar, sering menguap, mengeluarkan air mata berlebihan, keringat berlebihan, sering mengalami mimpi buruk, dan masih banyak lagi.
Saat orang tua mendapati hal tersebut jangan panik. Sadarlah bahwa anak anda sejatinya tengah terperangkap dalam jerat yang sulit dihindari. Umumnya mereka sangat tersiksa dan berharap ingin sembuh. Maka, sebagai orang tua langkah paling bijak yang harus dilakukan adalah merehabilitasi mereka.
Para pengguna narkotika yang ingin sembuh dan melapor langsung ke BNN (Badan Narkotika Nasional) untuk mendapatkan rehabilitasi. Para orang tua tak perlu khawatir anak mereka akan dipenjara. Sebab, sesuai Pasal 3 ayat (1) Peraturan BNN 11/2014 menyebutkan bahwa Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Narkotika yang tanpa hak dan melawan hukum sebagai Tersangka dan/atau Terdakwa dalam penyalahgunaan Narkotika yang sedang menjalani proses penyidikan, penuntutan, dan persidangan di pengadilan diberikan pengobatan, perawatan dan pemulihan dalam lembaga rehabilitasi. Hal itu diperkuat oleh Surat Edaran Mahkamah Agung No 4 Tahun 2010 berusaha untuk mendayagunakan kembali Pasal 103 UU Narkotika, yang menyatakan bahwa hakim dapat memutus pencandu narkotika untuk menjalani rehabilitasi. Jadi, buat yang masih terjerat narkoba dan ingin sembuh, jangan takut untuk melapor ke BNN.