Denpasar, suarabali.com – Konstelasi politik di Bali makin panas menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub). Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) yang dimotori Partai Demokrad dan Partai Nasdem diprediksi bakal bertarung head to head melawan pasangan calon yang diusung PDIP dan PAN.
Ketua DPW Partai Nasdem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa mengatakan anggota KRB sudah sepakat untuk mendeklarasikan pasangan calon gubernur dan wagub yang akan diusung melawan pasangan I Wayan Koster dan Cokorda Arta Ardhana Sukawati (Koster-Ace) yang diusung PDIP dan PAN.
“Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk deklarasi. Sebelum deklarasi, partai pendukung dalam KRB akan mengadakan pertemuan pada pertengahan Desember ini. Seluruh anggota KRB di luar PKPI dan Hanura, sudah mengantongi 28 kursi di DPRD Bali. Itu artinya, KRB sudah bisa memenuhi syarat untuk mengusulkan pasangan calon gubernur dan wagub,” katanya di Denpasar, Sabtu (9/12/2017).
Menurut Oka, KRB akan mengusung pasangan Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Dharma-Kerta) dalam kontestasi Pilgub Bali. Selama ini, menurut dia, kedua tokoh itu sudah dikenal masyarakat Bali.
Selama ini, kata Oka, Mantra-Kerta masih menduduki survei tertinggi. Namun, deklarasi mengajukan pasangan Dharma-Kerta masih sedikit tersendat di Golkar, yang mewacanakan agar Ketut Sudikerta menjadi Cagub. Meski demikian, pihaknya tetap optimistis masing-masing partai dalam KRB akan mengajukan rekomendasinya.
“Kalau pun belum mencapai kesepakatan, KRB akan tetap melakukan deklarasi tanpa rekomendasi dari Golkar. Saya yakin pasti selesai sebelum masa pendaftaran. Dharma-Kerta tetap bisa daftar. Kami tidak paksakan Hanura dan PKPI. Harapan kita itu adalah komitmen,” ujarnya.
Menurut dia, Golkar seharusnya berpikir realistis. KRB sudah menempatkan Golkar pada posisi terhormat dengan memberikan jatah calon wakil gubernur. Namun, tanpa dukungan Golkar pun, kata dia, KRB masih bisa mengusung paketnya sendiri. “Sedangkan partai-partainya lainnya di KRB tidak meminta apa-apa. Hanya Golkar yang memang diberikan tempat khusus,” ujarnya. (Ade/Sir)