Jakarta, suarabali.com – Kerusuhan tahanan terjadi di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, sore tadi. Dugaannya karena ada tahanan yang tidak terima diperiksa, dan saling ejek sehingga memancing keributan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, keributan terjadi di rutan teroris Mako Brimob cabang Rutan Salemba, Depok, Jawa Barat, sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (10/11).
Peristiwa terjadi seusai salat Jumat. Menurut Rikwanto, para tahanan dimasukkan ke sel masing-masing oleh tim Densus 88. Saat melaksanakan kegiatan tersebut, tim Densus 88 melakukan penggeledahan. Ada 4 buah HP yang ditemukan.
“Ditemukan HP 4 buah. Milik Juhanda, Saulihun, Kairul Anam, dan Jumali,” kata Rikwanto kepada wartawan.
Salah seorang tahanan tidak terima dengan penggeledahan tersebut. Satu diantaranya kemudian melakukan provokasi.
“Bahwa benar dengan kegiatan pemeriksaan tersebut salah satu tahanan ada yang tidak terima dan mancing-mancing petugas dengan ucapan macam-macam, kemudian anggota ada yang terpancing ucapan mereka dan ada tahanan yang sambil takbir keras-keras sehingga memancing tahanan blok sebelahnya,” jelasnya.
Akibatnya, kerusuhan pun terjadi. Sejumlah fasilitas di rutan tersebut dirusak para napi.
“Pintu sel tahanan dijebol, pintu pagar lorong blok, kaca jendela (di Blok C dan Blok B),” kata Rikwanto.
Namun hal tersebut tidak berlangsung lama. Aparat, menurut Rikwanto, langsung mengendalikan situasi. Rikwanto membantah adanya isu liar di media sosial yang menyebut kejadian ini dipicu adanya pelemparan Alquran oleh aparat.
“Itu hoax,” imbuhnya.
Dari informasi yang dihimpun, Juhanda, Saulihun, Kairul Anam, dan Jumali, yang merupakan pemilik ponsel merupakan tahanan kasus terorisme.(Tjg)