Bali, suarabali.com – Gunung erupsi akan mengeluarkan puluhan kilogram material debu dan bebatuan mikro kelangit akan menebar luas diarea sekitarnya, terbawa angin kebeberapa penjuru.
Debu dan material vulkanik ini akan membuat masalah kesehatan serius dimata dan saluran pernapasan manusia.
Debu vulkanik jika dilihat dibawah mikroskop akan terbentuk dengan ujung-ujung yang runcing tajam. Jika debu ini masuk kesaluran napas terhirup akan membuat batuk hebat dan nyeri disaluran napas, dan dalam beberapa kasus dapat membuat darah menetes.
Karena itu, buat siapapun yang wilayahnya terkena paparan debu vulkanik harus memakai masker khusus untuk menyaring udara berdebu sebelum dihirup hidung.
Masker pernapasan ada dijual banyak ditoko bahan bangunan. Jenis yang terbaik adalah memakai saringan khusus berbentuk silinder catridge dimana secara teknis mampu menyaring partikel debu ukuran super mikro.
Masker napas untuk dokter operasi atau yang dipakai naik sepeda motor sebetulnya sangat tidak cocok karena masih menyisakan ruang terbuka diseputar wajah, seharusnya masker membekap rapat dan ketat.
Selain itu, wajib melindungi mata dengan kacamata googles khusus. Biasanya bentuk kacamata googles ini sama dengan kacamata yang dipakai pemain motocross. Kacamata jenis ini menahan debu terkena mata, dan masih ada ruang ventilasi sehingga kacamata tidak berembun.
Melindungi mata dan pernapasan adalah alasan masuk akal. Jika situasi memburuk maka orang ini harus lari secepatnya meninggalkan lokasi, dan untuk berlari menjauh dibutuhkan mata yang melihat sempurna serta napas yang baik.
Selain itu, hendaknya memakai topi lebar untuk menahan debu jatuh kearah mata dari langit. Sediakan jaket untuk meminimalkan kulit terkena tumpahan debu vulkanik. jaket juga mudah dibersihkan seusai dipakai seharian dilapangan.
Jaket terbaik biasanya dipakai dari bahan kain, misal seperti jaket militer. Jaket bahan parasut ada baiknya tidak dipilih mengingat cuaca disekitar lokasi gunung erupsi biasanya sangat panas. (Hsg)