Buleleng, suarabali.com – Komunitas Suka Duka Satria Muda Majapahit besutan Budi Hartawan menyatakan dukungannya kepada paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) pada Pilgub Bali 27 Juni 2018.
Di hadapan paslon yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, dan PKB tersebut, Budi Hartawan yang juga mantan anggota DPRD Bali itu mengakui organisasinya memang baru terbentuk beberapa tahun belakangan. “Organisasi Suka Duka Satria Muda Majapahit sudah berusia 8 tahun. Ini organisasi Hindu religius. Organisasi kami sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM setelah Peradah,” kata Budi Hartawan memperkenalkan organisasinya, Rabu (28/3/2018).
Menurut dia, organisasinya memiliki anggota yang tersebar di seluruh Bali. “Yang tergabung di organisasi ini ada 468 dadia. Jadi, sekitar 80 ribu orang di Buleleng saja, belum daerah lain,” katanya.
Di sisi lain, Budi menuturkan, latar belakang dibentuknya organisasi ini. Selain mempersatukan persaudaraan dalam konteks trah, inisiasi Satria Muda Majapahit muncul dari kekhawatiran makin terkikisnya ajaran Hindu di Bali. “Organisasi ini cikal bakal untuk mempertahankan Hindu di Bali yang sudah semakin terkikis. Tahun 2013, agama Hindu Bali hanya 40 persen, sisanya yang lainnya,” katanya.
Itu pula yang mendasarinya membangun pasraman yang diberi nama Pasraman Dukuh Sakti. Kepada Koster, dia berharap agar pasraman mendapat perhatian lebih jika kelak memimpin Bali. Dia mengajak semua pihak untuk memilih Koster-Ace pada Pilgub Bali nanti.
“Jangan khianati Saudara kita sendiri. Mari pilih saudara kita sendiri, yakni Koster-Ace. Apa yang disampaikan Koster-Ace amat kita banggakan. Figurnya kita lihat, apalagi Pak Koster putra Buleleng, kita akan perjuangkan dengan santun dan santhi,” ujar Budi.
Pada saat yang sama, Wayan Koster mengaku kaget sekaligus bangga dengan kiprah Budi Hartawan. Koster mengaku sudah kenal lama dengan mantan kader Partai Gerindra tersebut. “Beliau ini (Budi Hartawan) kawan lama. Kaget saya, akhirnya beliau punya pasraman, ada sekolah juga. Tapi, kita bangga beliau punya kegiatan luar biasa spiritualnya. Nanti, mungkin saya bisa ikut gabung. Terima kasih saya diterima dengan baik di pasraman,” ucap Koster.
Di Buleleng, Koster mengaku sudah cukup maksimal berjuang sebagai anggota DPR RI. Hampir seluruh desa di Kabupaten Buleleng tersentuh perjuangannya. “Boleh dicek per desa, semua sudah mendapat bantuan selama saya menjabat anggota DPR. Ada wantilan, gong, pura, sekolah, bansos, dan lainnya,” papar Koster.
Koster berjanji akan kembali datang ke pasraman ini jika kelak terpilih menjadi Gubernur Bali. Dia akan mendata segala keperluan yang dibutuhkan oleh pasraman. “Kami berdua ini tidak feodal. Meski Cok Ace dari puri, tapi tidak memikirkan status, sangat merakyat, santun, mau berbaur bersama masyarakat meski Puri Ubud puri besar di Gianyar,” jelas Koster.
“Saya pasti akan ke sini lagi. Khusus untuk pasraman, saya komitmen. Ini menjadi bagian dari program yang akan saya jalankan kedepan. Apapun yang diperlukan, akan kita perjuangkan untuk pasraman ini,” tambah Koster. (*/Sir)