Badung, suarabali.com – Indonesia Food and Beverage Executive Association (IFBEC) menggelar lomba ‘Waiteris Fun Run’ di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (16/12/2017) sore. Event ini sekaligus membuktikan kondisi Bali saat ini aman dikunjungi wisatawan mancanegara maupun domestik.
Kegiatan Waiteris Fun Run ini diikuti lebih dari seribu peserta yang terdiri dari pramusaji dan karyawan hotel yang ada di Kabupaten Badung, Bali. Menariknya, peserta yang meingkuti event ini mengenakan pakian adat Madya, yakni selembar kain yang dililitkan pada tubuh bagian bawah pinggang sampai betis, dan selendang sebagai ikat pinggang, lalu udeng sebagai ikat kepala.
Para peserta harus mengisi tiga botol kaca dengan air laut, kemudian meletakkannya di nampan kayu yang telah disiapkan panitia. Setelah itu, mereka berbaris untuk mengambil start. Ketika bendera diangkat, mereka berlari dengan cepat sampai finish di meja juri. Namun, juri akan menilai botol yang berisi air itu. Jika airnya berkurang tiga sentimeter, maka tidak masuk hitungan lomba.
Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra mengatakan event ini digelar untuk pemulihan pariwisata di Bali. Sebab, menurut dia, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali menurun drastis pasca erupsi Gunung Agung dan penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai, beberapa waktu lalu.
“Untuk lebih meningkatkan kunjungan wisatawan, harus ada atraksi atau event. Salah-satunya event ini sebagai bentuk partisipasi komunitas masing-masing hotel untuk menggairahkan kembali industri pariwisata. Bali is safe,” ucapnya.
Badra mengatakan event Waiters Fun Run merupakan contoh kondisi Bali yang aman, sehingga wisatawan mancanegara maupun domestik tidak perlu khawatir berlibur ke Bali.
“Event ini menunjukan kepada dunia bahwa Bali masih menjadi destinasi unggulan yang diminati wisatawan mancanegara maupun domestik,” imbuhnya.
Wisatawan yang ingin berlibur ke Bali, menurut Badra, tidak perlu khawatir. Sebab, zona merah atau Kawasan Rawan Bencana (KRB) jaraknnya 10 kilometer dari Gunung Agung.
“Di luar zona itu aman, itu hanya radius 10 kilometer. Di luar itu sudah layak dan sangat aman dikunjungi. Selain itu, event ini juga akan dicatat MURI sebagai pemecah rekor karena pesertanya mencapai seribuan orang,” tutupnya. (Mkf/Sir)