Denpasar, suarabali.com – Ratusan pelajar SD dan SMP di Kota Denpasar mengikuti Festival Bahasa Bali di Lapangan Taman Kota Denpasar, Kamis (22/2/2018). Festival ini digelar untuk melestarikan bahasa Bali sebagai bahasa ibu.
I Wayan Widiarta, ketua panitia, mengatakan festival ini dimeriahkan berbagai lomba, mulai dari sastra bahasa Bali yang diikuti murid SD, lomba mading yang diikuti murid SMP, dan lomba videogram. “Lomba-lomba ini semua menggunakan bahasa Bali. Dengan demikian, kami harapkan dapat melestarikan bahasa Bali sejak anak-anak,” ujarnya.
Widiarta mengatakan festival ini meruupakan kali kedua digelar dan disambut antusias para pelajar. Dia berharap festival dapat melestarikan keberadaan bahasa Bali.
Berbagai lomba yang digelar diikuti 500 peserta. Lomba videogram, misalnya, para peserta membuat rekaman tentang Kota Denpasar dengan pengantar menggunakan bahasa Bali. Sementara untuk lomba madding, para peserta membuat gambar-gambar dengan menggunakan bahasa Bali. Untuk lomba menulis aksara Bali, para peserta menyalin dari huruf latin dengan menggunakan bahasa Bali.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar I Gusti Ngurah Mataram mengatakan bahasa Bali merupakan kekayaan daerah yang harus dilestarikan, dikembangkan, dan dimanfaatkan demi pemupukan jatidiri sesuai dengan Kota Denpasar yang berwawasan budaya.
“Pengelolaan melalui pelestarian bertujuan melindungi, mengembangkan, dan memanfaataknnya sehingga seimbang antara kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan,” katanya. (Dsd/Sir)
