Denpasar, suarabali.com – Kakor Binmas Kabaharkam Polri Irjen Pol. Arkian Lubis memberikan arahan kepada jajaran Binmas Polda Bali di Gedung Rupatama Jagratara Polda Bali, Sabtu (20/1/2018).
Turut hadir dalam acara itu Direktur Binmas Polda Bali Kombes I Gusti Putu Ngurah Gunawan, Kasat Binmas, Kanit Binmas, dan perwakilan Bhabinkatibmas jajaran polres se-Bali.
Dalam kegiatan yang diikuti 298 personel Polda Bali itu, Arkian Lubis mengajak para Bhabinkamtibmas agar peka terhadap situasi dan peduli pada lingkungan desa binaannya.
Bhabinkamtibmas harus turun ke desa agar menyatu dengan masyarakat. Tujuannya, untuk mengetahui setiap kejadian dan informasi yang berkembang, mengingat saat ini banyak pengungkapan kasus seperti terorisme dan cyber crime. Tidak hanya itu, Bhabinkamtibmas juga diminta untuk mewaspadai jaringan gerakan radikalisme dan intoleransi.
“Laksanakan DDS (Door to Door System), Binluh, tatap muka, problem solving, deteksi dini terkait radikalisme, memberikan bimbingan atau petunjuk terkait dengan kamtibmas dan pelayanan Polri serta menerima informasi tentang tindak pidana. Sesungguhnya, tugas Bhabinkamtibmas sangat banyak dan kompleks, minimal menguasai lima fungsi teknis kepolisian,” kata Arkian Lubis.
Sesuai dengan MoU Polri dengan Kemendes PDTT dan Kemendagri, Bhabinkamtibmas berkewajiban melakukan pemantauan dan pengawasan dana desa serta memberi saran atau masukan penggunaan dana desa. Tujuannya, agar dana desa bisa digunakan tepat sasaran dalam membangun desa dan mencegah terjadinya penyelewengan dana desa.
Jenderal bintang dua ini juga mengungkapkan, pengamanan Pilkada serentak di Indonesia harus sesuai commander wish Kapolri. Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak Polri yang bersentuhan langsung dengan masyarakat harus bertugas ekstra saat berlangsungnya tahapan Pilkada.
“Apapun masalah yang ada di desa segera dilaporkan ke Kapolsek agar segera mendapat penanganan dan solusi, sehingga masalah cepat terselesaikan,” imbuhnya.
Dalam tahapan Pilkada, Bhabinkamtibmas agar lebih aktif dan meningkatkan aktivitas tatap muka dengan masyarakat potensial. Tatap muka digelar untuk mengimbau dan mengajak masyarakat agar ikut bersama-sama menjaga situasi saat Pilkada. Selain itu, mereka juga diingatkan untuk tidak mengeluarkan pernyataan bersifat provokatif agar tidak merusak suasana Pilkada yang sudah berjalan dengan sejuk.
“Rangkul semua masyarakat potensial seperti Tomas, Todat, dan Toga yang ada di desa bahwa Pilkada ini adalah untuk memilih pemimpin, bukan untuk saling bermusuhan. Intinya adalah Pilkada serentak harus aman,” tegasnya. (Dsd/Sir)