• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 15 Juli 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Rakornas Pariwisata di Bali Fokus Membahas Nomadic Tourism

by
Maret 22, 2018
in Nasional
0
Rakornas Pariwisata di Bali Fokus Membahas Nomadic Tourism

Rakornas Pariwisata I berlangsung di Bali pada 22-23 Maret 2018. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Denpasar, suarabali.com – PIC Program Nomadic Tourism, Weizly Darwin, mengatakan Rakornas Pariwisata I yang berlangsung di Bali pada 22-23 Maret 2018 akan menggali Nomadic Tourism lebih dalam. Menurut dia, secara umum tema bahasan akan difokuskan kepada nomadic aksesibilitas dan nomadic amenitas.

“Secara garis besar ada dua sesi pembahasan. Fokus utama terkait aksesibilitas dan amenitasnya, meski nanti juga akan disinggung atraksinya. Intinya semua elemen itu harus ramah bagi para pengembara dunia,” ungkap Weizly, Rabu (21/3/2018).

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Mengenai aksesibilitas, Nomadic Tourism menginginkan konsep yang simpel. Artinya, para wisatawan bisa lebih cepat sampai ke destinasi. Untuk negara kepulauan seperti Indonesia, aksesibilitas yang tepat adalah seaplane, helicopter city, dan lifeboat dinilai paling efektif. Dengan jumlah 17 ribu pulau, Indonesia pun membutuhkan lebih banyak seaplane.

“Untuk aksesibilitas, dibutuhkan solusi yang sesuai. Aksesibilitas fokus ke kondisi sekarang yang sedang tren. Kebutuhan ini harus dikejar karena pengembara dunia suka akses yang simpel. Ketiga moda itu sangat mengakomodir. Jumlah seaplane harus ditambah, karena saat ini jumlahnya hanya puluhan. Momentumnya pas, pemerintah banyak lakukan deregulasi,” terang Weizly.

Selain aksesibilitas, nomadic amenitas juga harus wow. Amenitas yang disiapkan juga harus sesuai selera para pengembara dunia jaman now ini. Ada beberapa treatment untuk nomadic amenitas ini seperti glamping camp, caravan, juga homepods.

Weizly menerangkan, nomadic tourism secara umum harus memberikan sensasi baru bagi para pengembara dunia jaman now ini. “Para pengembara dunia ini suka kejutan. Harus ada sesuatu yang baru agar dicermati. Fokuskan semua dari kebutuhan customer. Sebab, atraksi di Indonesia itu luar biasa,” ujarnya lagi.

Dia menjelaskan, aksesibilitas dan amenitas nomadic tourism untuk sementara akan difokuskan untuk 10 Destinasi Prioritas atau Bali Baru. Ada 4 destinasi yang dijadikan pilot project, yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, juga Borobudur.

“Sementara Nomadic Tourism difokuskan di 4 destinasi Bali Baru tersebut.  Semua akan diupayakan di sana. Harapannya, ini bisa ditiru oleh destinasi lainnya,” katanya.

Aksesibilitas dan amenitas kekinian memang diperlukan untuk mendukung atraksi. Terlebih, destinasi pariwisata Indonesia unggul secara nature, culture, juga manmade.

Nomadlist.com bahkan menempatkan Canggu (Bali) sebagai destinasi nomor satu dunia. Nomadlist.com juga memasukan Ubud di urutan 6, Denpasar nomor 14, dan Yogyakarta pada strip 74 dunia.

“Atraksi pun idealnya sesuai dengan selera mereka. Indonesia bagus di semua lini atraksi. Indonesia nomor satu dunia untuk digital nomad. Kondisi ini tentu jadi potensi besar yang harus dioptimalkan dengan dukungan aksesibilitas dan amenitas. Sebab, jumlah pengembara dunia sangat besar,” ujar Weizly.

Yang harus diketahui, jumlah backpacker jaman now di dunia mencapai 39,7 juta orang. Mereka pun terbagi dalam 3 kelompok besar, yaitu Flashpacker atau digital nomad memiliki potensi sekitar 5 juta orang. Mereka menetap sementara di suatu destinasi sembari bekerja.

Kelompok lainnya adalah Glampacker atau familiar sebagai milenial nomad. Glampacker ini jumlahnya 27 juta orang di dunia. Mereka mengembara di berbagai destinasi dunia yang instagramable.

Kelompok pengembara dunia lainnya adalah Luxpacker atau Luxurious nomad. Kaum luxpacker ini berjumlah 7,7 juta orang. Mereka mengembara untuk melupakan hiruk-pikuk aktivitas dunia.

“Kesimpulannya adalah, kita harus tahu apa yang mereka mau. Kesemua elemen ini harus dipelajari. Perilaku para pengembara ini seperti apa, itu juga harus diketahui. Bahkan, destinasinya seperti apa yang mereka mau juga harus dipetakan. Semua akan dibedah satu per satu di Rakornas,“ tegasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menjelaskan, Nomadic Tourism memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Treatment-nya juga relatif mudah. Idealnya para pelaku industri pariwisata ini mau mengembangkan bisnis ini, terutama untuk aksesibilitas dan amenitasnya. Sebab, konsep ini cepat memberikan keuntungan komersial.

“Para pelaku industri pariwisata harus ikut mendorong konsep ini. Sebab, Nomadic Tourism ini paling cepat menghasilkan keuntungan komersial. Tidak butuh waktu lama, hanya fokus di dua aspek itu karena atraksinya sudah sangat siap. Nantinya pemerintah juga akan menyiapkan berbagai kemudahan bagi pelaku industri,“ katanya. (*/Sir)

Previous Post

Target Penyelesaian Underpass Ngurah Rai Dipercepat, Ini Alasannya

Next Post

Teknologi Multicross Bikin Genpi.co Lebih Kece

Next Post
Teknologi Multicross Bikin Genpi.co Lebih Kece

Teknologi Multicross Bikin Genpi.co Lebih Kece

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In