Denpasar, suarabali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendukung pelaksanaan acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Karang Taruna se-Indonesia di Bali pada akhir Januari 2018.
Dukungan itu disampaikan Pastika saat menerima rombongan Karang Taruna Provinsi Bali yang dipimpin ketuanya, Putu Supadma Rudana, di ruang kerja Gubernur Bali, Jumat (5/1/2018).
Selain menjabat Ketua Karang Taruna Provinsi Bali periode 2017-2022, Putu Supadma Rudana juga sebagai anggota DPR RI Dapil Bali.
Kepada rombongan Karang Taruna Provinsi Bali, Gubernur Pastika menitip satu program yang akan segera dilaksanakan Pemprov Bali untuk difasilitasi di tingkat pusat, yakni penerapan program E-learning bagi SMA/SMK se-Bali. Program ini digadang-gadang sebagai loncatan sistem pendidikan di Bali ke arah pendidikan yang mengedapankan teknologi informasi yang sudah menjadi tuntutan era saat ini.
“Pada dasarnya seluruh SMA/SMK di Bali siap melaksanakan program ini. Bahkan, rencana awalnya hanya akan diterapkan bagi sekolah negeri. Saat ini swasta pun banyak yang berminat menerapkannya. Namun, masih ada beberapa sekolah yang masih memiliki kendala seperti kurangnya jaringan broadband internet, minimnya fasilitas komputer atau laptop, maupun belum semua siswa memiliki gadget. Untuk itu, mohon diperjuangkan di pusat agar bisa dibantu fasilitas-fasilitas tersebut,” cetus Pastika.
Terkait lokasi pelaksanaan Rakernas Karang Taruna se-Indonesia, Putu Supadma Rudana mengatakan Bali dipilih sebagai tempat pelaksanaan rakernas yang akan dilaksanakan pada 25 sampai 27 Januari 2018. Kegiatan ini akan diikuti 34 perwakilan Karang Taruna se-Indonesia.
Dia juga menjelaskan kepengurusan dirinya di karang taruna hingga saat ini belum dikukuhkan, meskipun sudah terpilih pada 2017 lalu. Sehingga, kegiatan rakernas nantinya juga diisi dengan acara pengukuhan pengurus Karang Taruna Provinsi Bali Terpilih periode 2017-2022.
Kedepan, di bawah kepengurusannya, Putu Supadma Rudana berjanji akan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) generasi muda Bali dan menggarap ekonomi kreatif yang sudah menyatu dengan masyarakatnya.
“Kenapa kami menyasar ekonomi kreatif, karena sektor ini memiliki peluang yang sangat besar di Bali. Oleh karena itu, kita harus benahi SDM generasi mudanya agar bisa mengelola dengan baik. Kami yang kebetulan mendapat kesempatan berada di pusat akan mencoba memperjuangkannya,” ujar Supadma Rudana. (Sir)
