Denpasar, suarabali.com – Bali kembali mendapat kepercayaan lembaga internasional. Kali ini, Pusat Arbitrasi dan Mediasi Internasional didirikan di Bali. Keberadaan lembaga ini merupiana wujud kepercayaan kepada Bali sebagai tempat yang tepat untuk menyelesaikan masalah dan mencapai sebuah kesepakatan.
Presiden Bali International Mediation and Arbitration Center (BIMAC) Naz Juman Gulinazaer mengatakan pemilihan Bali sebagai tempat penyelesaian masalah arbitrasi dan mediasi merupakan kesepakatan dari para pendiri yang berasal dari berbagai negara.
Itu sebabnya, dia berharap pemerintah mendukung keberadaan organisasi tersebut. Menurut dia, BIMAC sudah memiliki tagline yang berbunyi: Find Resolution and Paradise.
“Sudah banyak arbitrator internasional yang menyatakan berminat bergabung bersama kami. Tapi, kami harus melakukan seleksi agar mendapatkan yang terbaik,” ujarnya saat bertemu Gubernur Bali Made Mangku Pastika, beberapa hari lalu.
Prof. Dr. Ida Bagus Rahmadi Supancana, salah satu pendiri BIMAC, mengatakan kelahiran BIMAC merupakan ide beberapa arbitrator internasional, di antaranya berbasis di Jerman, Hongkong, Malaysia, dan Indonesia. Menurut dia, BIMAC akan fokus menyelesaikan sengketa hukum bertaraf internasional.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut baik berdirinya Pusat Arbitrasi dan Mediasi Internasional di Bali. Dia mengatakan Bali sudah banyak mendapatkan kepercayaan menjadi tuan rumah konferensi internasional dan menjadi rumah bagi organisasi internasional.
Hal itu, menurut dia, merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional kepada Bali. “Berdasarkan pengalaman, vibrasi, kenyamanan, dan keamanan Pulau Bali memang cocok untuk menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan,” ujarnya.
Pastika berharap keberadaan Pusat Arbitrasi dan Mediasi Internasional tersebut akan membuat citra Bali bertambah baik di mata internasional. (Sir)