Lagos Nigeria, suarabali.com – Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos terus berupaya
menggenjot peningkatan ekspor ke Nigeria dan kawasan Afrika Barat. Kali ini melalui partisipasi
dalam Medic West Africa & Medlab West Africa Exhibition (MWA) yang merupakan pameran alat-alat dan produk kesehatan terbesar di Afrika Barat. Pameran MWA digelar di Landmark Center, Water Corporation Road, Victoria Island, Lagos, Nigeria.
“MWA merupakan sarana promosi produk peralatan farmasi dan medis Indonesia. Selain itu,
pameran ini merupakan ajang pertemuan antara produsen peralatan farmasi dan medis Indonesia
dengan konsumen di Nigeria dan Afrika Barat,” ujar Kepala ITPC Lagos Nino W. Setiawan.
Pada pameran ini, ITPC Lagos memfasilitasi empat perusahaan Indonesia. Salah satunya, PT PIM
Pharmaceutical yang memamerkan seluruh line produksi untuk produk obat etikal, yang berupa
sirup, tablet, kaplet, dan bubuk. Selain itu, produk herbal berbentuk bubuk dan minuman kaleng
kurkuma (senyawa/zat aktif yang terdapat pada kunyit), serta permen energi yang baru
diluncurkan di Jerman.
Selain itu, ada juga PT Kimia Farma yang mempromosikan produk obat-obatan etikal, seperti
bedak salicyl, pembersih dan pemutih wajah, minyak kayu putih, sabun cair, aromatherapy, dan
obat pereda sakit maag.
Dua perusahaan lain yang turut berpartisipasi yaitu PT Dexa Medica yang menampilkan produk
obat pereda sakit kepala dan sirup penambah imunitas anak serta PT Tempo Scan Pasific Indonesia
yang mempromosikan obat pereda sakit kepala. Kedua perusahaan ini telah memiliki basis operasi
di Nigeria.
Saat ini PT Dex Medica berhasil memasarkan obat sakit kepala ke Nigeria sebesar USD 3,6 juta per
tahun. Sedangkan PT Tempo Scan Pasific Indonesia berhasil memasarkan produk sejenis ke Nigeria
sebesar USD 2,4 juta per tahun.
“Para peserta pameran asal Indonesia ini mendapatkan tempat seluas 18 m2, fasilitas booth,
penjemputan transportasi, kunjungan pasar, dan penginapan menggunakan tarif khusus ITPC
Lagos,” kata Nino.
MWA menghadirkan sekitar 280 ekshibitor lokal maupun internasional yang berasal lebih dari 25
negara, yaitu Afrika Selatan, Benin, Belanda, Brasil, China, Finlandia, Kanada, Korea Selatan, Mesir,
Prancis, Jerman, Hong Kong, India, Italia, Malaysia, Arab Saudi, Jepang, Kenya, Libanon, Belanda,
Nigeria, Spanyol, Taiwan, Turki, United Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.
“Dengan berpartisipasi pada pameran ini, produk-produk peralatan farmasi dan medis dari
Indonesia memiliki peluang mendapatkan buyer atau distributor. Selain itu, para eksportir
Indonesia diharapkan dapat terus mengembangkan produknya dan masuk ke pasar Nigeria serta
Afrika Barat,” jelas Nino.
Pameran yang diselenggarakan Informa Life Sciences Exhibitions ini diperkirakan dikunjungi lebih
dari 4200 orang.
Total transaksi potensial yang berhasil diperoleh Indonesia dalam pameran ini mencapai USD 1,05
juta. Beberapa produk hasil produksi PT. PIM Pharmateutical diminati para buyer, yaitu
parasetamol, obat dalam bentuk sirup, dan kurkuma oleh buyer Liberia senilai USD 350 ribu; obat
dalam bentuk bubuk berupa puyer sakit kepala senilai USD 250 ribu, serta permen penambah
energi senilai USD 150 ribu. Sementara itu, PT Kimia Farma menerima inquiry untuk produk obat
pemutih kulit dari perusahaan asal Nigeria.
ITPC Lagos akan terus memantau tindak lanjut dari kontak dagang yang diperoleh pada MWA. ITPC
Lagos berencana ikut serta kembali di pameran ini pada 10-12 Oktober 2018 mendatang.
“Promosi yang berkesinambungan akan semakin membuat masyarakat Afrika Barat mengenal dan
paham atas kualitas produk dari Indonesia. Produk peralatan farmasi dan medis Indonesia tidak
kalah dari produk-produk negara lain,” pungkas Nino. (*)