• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Minggu, 13 Juli 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

PPI Berlin-Brandenburg, Gelar Seni dan Budaya Indonesia di Bawah Langit Eropa

Handa by Handa
Januari 12, 2024
in Nasional
0
PPI Berlin-Brandenburg, Gelar Seni dan Budaya Indonesia di Bawah Langit Eropa
0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin-Brandenburg menggelar pagelaran seni dan budaya bertajuk “Artchipelago” di Joseph-Joachim Konzertsaal, Berlin. 

Jakarta, suarabali.co.id –  Mengawali 2024, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin-Brandenburg menggelar pagelaran seni dan budaya bertajuk “Artchipelago” di Joseph-Joachim Konzertsaal, Berlin.Acara yang diadakan pada 3 Januari itu dihadiri hampir dari 400 diaspora Indonesia di Jerman dan penduduk setempat.Acara dibuka dengan sambutan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman, Bapak Arif Havas Oegroseno. Dalam pidatonya, dia menyoroti peran penting pelajar diaspora Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia emas 2045.

Sambutan ini diikuti lalu disusul  penampilan empat tarian tradisional Indonesia yaitu tari Saman dari Aceh, tari Pendet dari Bali, tari Topeng dari Betawi, dan tari Burung Enggang dari Kalimantan Timur.

Di atas panggung kemudian melantun keindahan melodi alat musik tradisional Indonesia asal Kalimantan Timur, sampek, yang dimainkan Pingkan Podung.

Bagi banyak mahasiswa Indonesia, momen ini menjadi pengalaman pertama mereka mendengar alunan musik dari alat musik tradisional Kalimantan Timur tersebut.

Tidak mau kalah, pertunjukan musik tradisional dilanjutkan oleh kelompok “Angklung Berlin”. Acara berlanjut dengan penampilan musik kontemporer dari band yang beranggotakan mahasiswa Indonesia, membawakan lagu-lagu lintas generasi dari musisi ternama Indonesia seperti Iwan Fals, Chrisye, dan Hivi.

Suasana makin meriah dengan partisipasi aktif penonton yang turut menyanyikan lagu-lagu tersebut. Tidak hanya menampilkan seni di atas panggung, Artchipelago juga menghadirkan kelezatan kuliner Indonesia.

Di bazar makanan, pengunjung dapat menikmati hidangan khas Indonesia seperti pempek, nasi kuning, dan nasi padang. Sebuah pameran hasil lomba fotografi dan gambar bertema keindahan Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan keindahan visual dari negeri archipelago.

Artchipelago tidak hanya menjadi pagelaran seni, namun juga menjadi momen bersatunya keberagaman. Acara ini didukung dan dihadiri oleh Bapak Arif Havas Oegroseno selaku Duta Besar RI untuk Jerman, Bapak Fajar Wirawan selaku Wakil Duta Besar RI untuk Jerman, Prof Ardi Marwan selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Phoe Saefulloh selaku Atase Imigrasi, dan Bapak Devdy Risa selaku Koorfungsi Penerangan Sosial Budaya.

Acara diakhiri dengan penampilan dari bintang tamu asal Indonesia, yakni seorang stand-up comedian jebolan kompetisi nasional Wira Nagara, dan penyanyi Fiersa Besari, menandai momen puncak yang emosional dengan senandung yang bertemakan kerinduan akan kampung halaman.

Dalam penutupannya, Fiersa Besari menyampaikan refleksi tentang hidup sebagai mahasiswa diaspora yang terkadang merasa tidak memiliki rumah di negara asing. Maka dari itu, Artchipelago juga dimaksudkan untuk menghadirkan rumah bagi diaspora Indonesia di Jerman, lengkap dengan kehangatan yang hadir di dalamnya. (*)

Previous Post

Polisi Periksa Syahrul Yasin Limpo dan 5 Saksi Lain

Next Post

Pj Gubernur Bali Minta Penanganan Masalah Sampah di Badung dan Denpasar Segera Diselesaikan

Next Post
Pj Gubernur Bali Minta Penanganan Masalah Sampah di Badung dan Denpasar Segera Diselesaikan

Pj Gubernur Bali Minta Penanganan Masalah Sampah di Badung dan Denpasar Segera Diselesaikan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In