Denpasar, suarabali.com – Pertokoan emas di Jalan Ponogoro dan Jalan Hasanudin, Denpasar, belakangan ini kerap disambangi polisi berseragam dinas dan berpakaian preman. Seperti terlihat pada Selasa (27/02/2018) sekitar pukul 10.00 WITA. Ada apa di pertokoan itu?
Rupanya, kedatangan sejumlah polisi ke pertokoan emas itu merupakan bagian dari kegiatan Operasi Sikat Agung 2018 yang kini memasuki hari keenam. Kunjungan sejumlah anggota Polda Bali itu untuk mengantisipasi terjadinya kasus pencurian.
Kasatgas 1 Deteksi Kompol I Dewa Nyoman Subawa mengatakan sasaran patroli kali ini adalah orang, barang, dan tempat yang terkait tindak kejahatan pencurian. Oleh Sebab itu, Satgas Deteksi melakukan pendataan serta memberikan imbauan kepada para pengepul emas di Jalan Ponogoro dan Jalan Hasanudin.
“Selain itu, para pelaku kejahatan sering kali menjual barang hasil curiannya berupa emas kepada para pengepul emas yang berada di derah tersebut, sehingga sulit untuk dilacak,” kata Kompol I Dewa Nyoman Subawa.
Kedatangan polisi berpakaian dinas dan preman ini untuk memberikan pesan Kamtibmas kepada pemilik, pegawai, pengepul, dan satpam toko emas. Warga yang saat itu berada di emperan toko juga tidak luput dari sasaran polisi saat berpatroli jalan kaki sambil berdialog dengan warga.
Kompol I Dewa Nyoman Subawa mengatakan keberadaan toko emas sangat rawan dan rentan jadi incaran para penjahat. Dari deretan jumlah kasus perampokan toko emas yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, para penjahat biasanya menggunakan senjata api disertai dengan pengancaman dan tindakan kekerasan ketika menjalankan aksinya.
“Toko emas di sini banyak. Mereka berkumpul jadi satu dan berderet. Lokasinya sangat bagus, sehingga mudah melakukan penjagaan dan pengawasan. Kita datang untuk melakukan dua hal itu, sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman serta tidak takut dalam bertransaksi jual-beli emas,” ungkapnya.(Sir)