Jakarta, suarabali.com – Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tiga tahun mendatang diperkirakan mencapai level 6 persen. Sementara untuk tahun 2018, pertumbuhan diperkirakan mencapai 5,4 persen.
Pilkada serentak 2018 dan pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi tersebut.
“Mungkin pertumbuhan 6 persen itu kita bisa lihat tiga tahun ke depan,” tutur Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Hotel Raffles Kuningan, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Pada tahun 2018 mendatang, Indonesia akan menghadapi tahun politik. Hajatan demokrasi berupa Pilkada digelar secara serentak di berbagai daerah. Itu sebabnya, Darmin memperkirakan pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi berada di level 5,4 persen.
“Tahun depan (2018), 5,4 persen barangkali bisa kita capai. Tapi, untuk mencapai 6 persen infrastruktur itu harus selesai dulu,” ungkapnya.
Menurut Darmin, kegiatan politik seperti Pilkada serentak dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1 persen.
“Selalu dampaknya positif 0,1 persen. Jadi, bertambah pertumbuhannya karena banyak pengeluaran baliho, kaos, dan sebagainya, tapi itu kalau aman. Jadi, mudah-mudahan aman, maka kita cukup optimistis tahun depan kita bisa targetkan melalui 5,4 persen,” paparnya.
Berdasarkan pengalaman, kata Darmin, Pilkada dan Pilpres pada tahun-tahun sebelumnya justru memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
“Dengan adanya 171 Pilkada serentak, jangan-jangan bukan 0,1 persen (pertumbuhan), tapi bisa lebih tinggi sehingga harapannya bisa lebih baik dari yang ditargetkan,” katanya. (sir)