• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 8 Juli 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

PHDI Minta Jaringan Internet Diputus Saat Nyepi

by
Maret 6, 2018
in Nasional
0
PHDI Minta Jaringan Internet Diputus Saat Nyepi
0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Denpasar, suarabali.com – Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali mengusulkan dan mengimbau agar jaringan internet diputus saat perayaan Nyepi yang jatuh pada 17 Maret 2018. Imbauan itu disampaikan Ketua PHDI, I Gusti Ngurah Sudiana saat ditemui di kantor KPUD Bali, Selasa (6/3/2018).

Sudiana meminta kepada Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemkominfo) untuk memutus layanan internet saat Hari Raya Nyepi. “Ini kan hanya mengusulkan dan mengimbau. Jadi, tidak ada pemaksaan atau harus. Namun, kalau diterima itu lebih baik lagi, karena orang harus merasakan sekali bagaimana jaringan internet diputuskan selama 24 jam. Saya yakin kalau benar benar dihayati maka ini akan menjadi ketagihan,” ujarnya.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Namun, usulan ini belum juga diterima, tetapi sudah menjadi pro dan kontra.

Menurut dia, pemutusan internet bertujuan untuk mengantisipasi agar momenmsaat Hari Raya Nyepi Saka 1940 yang jatuh pada Sabtu (17/3/2018) tidak dipakai untuk selfie-selfie. Usulan itu dituangkan dalam Surat Kesepakatan Bersama (SKB) dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali yang melibatkan semua unsur dari tokoh agama di Bali, termasuk pihak pemerintah, TNI dan Polri.

“Itu ada di poin empat, ada imbauan untuk pengelolaan provider diharapkan untuk menghentikan internet selama 24 jam. Itu hanya imbauan dan diharapkan sebenarnya memberikan dampak positif ketika merayakan Har Raya Nyepi. Karena, di internet ini banyak hiburan dan di Hari Raya Nyepi ada Amati Lelungaan, tidak boleh menghibur,” ucapnya.

Adanya imbauan itumkemudian menjadi pro-kontra masyarakat, menurut Sudiana, itu hal yang wajar saja. “Banyak yang tersinggung, berat dan sebagianya itu wajar saja. Karena, orang yang awalnya terhibur dan diajak untuk tenang memang agak susah. Ini juga bukan imbauan Parisade saja. Seluruh tokoh agama dan pemerintah,” jelasnya.

Sudiana juga mengharapkan masyarakat jangan emosi. Menurut dia, itu hanya sebatas imbauan saja dan diusulkan kepada pemerintah dan provider dan tidak ada sanksi.

“Kalau dari pihak internet misalnya, menerima imbauan itu kan bagus. Kalau tidak, iya tidak ada sanksi, namanya imbauan. Tapi, kalau misalnya, mengerti bisa membuat hari raya Nyepi ini benar-benar bisa tenang. Karena, setahun kita sudah mencari hiburan, satu hari sajalah kita hentikan dulu supaya jernih otak kita dari radiasi,” ungkapnya.

Terkait imbauan pemutusan internet, menurut Sudiana, masih belum ada jawaban. Jadi, masyarakat jangan susah dulu. Namun, Sudiana mengharapkan umat Hindu agar bisa merasakan bagaiman nikmatnya sepi.

“Belum ada jawaban, jadi seluruh umat Hindu jangan susah, banyak sekali yang sudah susah. Tapi kalau dapat merasakan nikmatnya tidak menggunakan media sosial dalam satu hari, itu ketagiham nanti. Karena, komunikasi dengan Tuhan itu kan tidak perlu sarana apa-apa. Tapi pada saat itu (Hari Raya Nyepi) kita bisa melaksanakan dengan baik. Kita, akan merasakan bagaimana beragama. Karena kita harus merasakan bagaimana sepi. Cobalah nikmati sekali,” tutupnya. (Ade/Sir)

Previous Post

Legislator Ini Geram karena Rektor Universitas Islam Larang Mahasiswi Pakai Cadar

Next Post

AMSI Bali Minta PHDI Tinjau Ulang Usulan Pemutusan Internet Saat Nyepi

Next Post
AMSI Bali Minta PHDI Tinjau Ulang Usulan Pemutusan Internet Saat Nyepi

AMSI Bali Minta PHDI Tinjau Ulang Usulan Pemutusan Internet Saat Nyepi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In