• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 8 Juli 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Bali

Peternak Sapi Diminta Kreatif Manfaatkan Limbah Pertanian Atasi Kekurangan Ransum di Musim Kerin

Handa by Handa
Mei 22, 2024
in Bali
0
Peternak Sapi Diminta Kreatif Manfaatkan Limbah Pertanian Atasi Kekurangan Ransum di Musim Kerin
0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Pemanfaatkan limbah pertanian sebagai sumber ransum alternatif, peternak sapi  dapat mengatasi masalah kekurangan ransum di musim kering.

Denpasar, suarabali.com – Peternak sapi di Bali, khususnya di Daerah Karangasem dihadapkan pada masalah kekurangan ransum untuk hewan ternak saat musim kering. Ransum merupakan campuran makanan yang diperhitungkan untuk memenuhi kebutuhan ternak sesuai dengan tingkat produksinya.

Related posts

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Maret 17, 2025
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

Maret 16, 2025

Guna mengatasi masalah ini, peternak sapi diminta untuk kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan limbah pertanian. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan fermentasi limbah pertanian, sehingga dapat dijadikan ransum bagi ternak saat musim kering.

“Limbah pertanian seperti daun-daun kering, sisa tanaman pangan, dan bahan organik lainnya dapat digunakan sebagai sumber alternatif ransum bagi hewan ternak. Dengan memanfaatkan limbah ini, peternak sapi dapat mengurangi biaya produksi ransum dan memberikan nutrisi yang cukup bagi hewan ternak mereka” kata Akademisi Prodi Peternakan, Fakultas Pertanian-Universitas Warmadewa (FP-Unwar), Ir. I Nyoman Kaca, M.Si saat dikonfirmasi di Denpasar pada Rabu (22/5).

Menurut Kaca,  penggunaan limbah pertanian sebagai ransum juga dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Limbah pertanian yang sebelumnya dibuang atau dibiarkan menjadi limbah dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber pakan bagi hewan ternak.

Dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai sumber ransum alternatif, peternak sapi diharapkan dapat mengatasi masalah kekurangan ransum di musim kering dengan lebih efektif dan berkelanjutan. Besarnya biaya ransum berkisar 60-80% dari seluruh biaya produksi, menyebabkan peternak harus mampu kreatif dalam mengolah sumber bahan pakan berkualitas yang ada di lingkungan sekitar.

Kaca mengakui upaya sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan limbah pertanian sebagai ransum melalui teknik fermentasi sudah dilakukan pada Kelompok Tani Ternak Giri Sportif Pacung Simantri 632 Desa Ban Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Sosialisasi dan pelatihan dilakukan serangkaian pengabdian kepada masyarakat Internasional yang merupakan kolaborasi dari Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa dengan para dosen di University Teknologi MARA, Malaysia (UiTM).

Ketua Kelompok Tani Ternak Giri Sportif Pacung Simantri 632 yaitu Jero Mangku Suetra menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Universitas Warmadewa, UiTM, dan para dosen pengabdi yang telah bersedia membagi ilmunya dan menyumbangkan mesin. Ia juga menyampaikan agar sekiranya kegiatan pengabdian seperti ini dapat berlanjut lagi di tahun depan, karena anggota kelompok masih membutuhkan tambahan pengetahuan dan pendampingan khususnya yang berasal dari akademisi untuk kelancaran usahanya. (*)

Previous Post

Pemerintah Hentikan Pembangunan Hotel yang Diduga Keruk Tebing Batu Kapur di Desa Pecatu Badung

Next Post

Bulog Optimistis Program Pompanisasi Mampu Serap 600 Ribu Ton Beras Hingga Akhir Mei 2024.

Next Post
Bulog Optimistis Program Pompanisasi Mampu Serap 600 Ribu Ton Beras Hingga Akhir Mei 2024.

Bulog Optimistis Program Pompanisasi Mampu Serap 600 Ribu Ton Beras Hingga Akhir Mei 2024.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In