Puja Astawa.
Suarabaki.co.id – Puja Astawa, seorang seniman terkenal dari Bali dan kreator konten yang sering menghibur masyarakat Bali, kini memperluas perannya ke berbagai bidang, termasuk politik. Selain terus berkarya di dunia seni, ia telah memutuskan untuk bergabung dalam tim pemenangan calon gubernur Bali, Wayan Koster, yang maju pada pemilu mendatang sebagai calon nomor urut 2 dari Partai PDIP.
Keputusan Puja Astawa ini lahir setelah sebuah pertemuan pribadi dengan Wayan Koster. Dalam pertemuan tersebut, Koster tidak langsung memaparkan visi dan misinya, melainkan berbicara mengenai kepeduliannya terhadap masa depan Bali. Hal ini memberikan kesan mendalam bagi Puja Astawa, yang sebelumnya mungkin terpengaruh oleh pemberitaan negatif tentang Koster di media sosial. Namun, setelah pertemuan itu, Puja Astawa melihat Koster sebagai sosok yang visioner dan sangat peduli terhadap seni, budaya, serta pemerataan ekonomi di Bali.
Salah satu kebijakan yang mendapat perhatian khusus dari Puja Astawa adalah legalisasi arak Bali. Meski kebijakan ini menuai kritik di media sosial, Puja melihatnya sebagai langkah strategis untuk memajukan perekonomian Bali, terutama melalui pengembangan UMKM. Menurutnya, legalisasi arak bukan semata soal minuman keras, tetapi membuka peluang ekonomi bagi masyarakat Bali yang memiliki potensi produk lokal seperti arak. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini berupaya memberikan nilai ekonomi pada potensi lokal yang sering kali terabaikan.
Selain itu, Puja Astawa mengapresiasi rencana pembangunan infrastruktur yang merata di Bali, seperti pembangunan Tower Turyapada di Buleleng dan pusat olahraga internasional di Karangasem. Ia melihat visi Koster untuk memeratakan pariwisata, yang selama ini lebih terpusat di wilayah Badung, sebagai langkah penting untuk kemajuan seluruh Bali, terutama Bali Utara. Puja juga mendukung upaya Koster dalam membangun pusat kesenian di Bali yang dapat mengakomodasi para seniman dan komunitas budaya.
Meskipun ketertarikan Puja Astawa terhadap dunia politik semakin kuat, ia mengaku belum memikirkan untuk terjun secara langsung ke politik. Namun, ia merasa bahwa aksi-aksi kecil yang ia lakukan untuk Bali, seperti membersihkan sungai di Singaraja dengan dukungan BWS (Badan Wilayah Sungai), adalah bagian dari dedikasinya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sungai yang dulunya dianggap tidak memiliki nilai ekonomi, kini menjadi sumber penghidupan baru setelah dibersihkan, menunjukkan bahwa upaya untuk menciptakan perubahan positif bisa dimulai dari hal-hal kecil.
Meski belum terjun ke dunia politik secara resmi, Puja Astawa menegaskan bahwa jiwanya yang berfokus pada kemanusiaan dan kebermanfaatan bagi Bali semakin hidup. (dra)