Karangasem, suarabali.com – Sebanyak 460 orang pengungsi erupsi Gunung Agung di Kecamatan Sideman, Kabupaten Karangasem, mulai resah.
Pasalnya,ketersediaan stok beras bantuan perintah yang mereka terima sebanyak 10 karung sejak seminggu yang lalu, saat ini hanya tersisa untuk jatah makan hingga dua hari ke depan.
“Stok beras bantuan pemerintah hanya tinggal untuk makan dua hari. Entah bagaimana lagi buat makan pengungsi hari-hari berikutnya,” ujar I Wayan Raka, klian ( Kepala Dusun ) Banjar Sanggem, Desa Sangkan Gunung, Sidemen, Karangasem, kepada suarabali.com, Jumat (29/9) malam.
Wayan mengatakan, sejak dievakuasi ke lolasi pengungsian, 460 jiwa yang berasal dari berbagai dusun di Kecamatan Sidemen ini, hanya mendapat jatah beras bantuan dari pemerintah sebanyak 10 karung.
Selain jumlahnya yang dirasa sangat sedikit, para pengungsi juga mengeluhkan kualitas beras bantuan pemerintah yang sama persis dengan beras miskin (raskin).
“Berasnya enggak enak sekali rasanya. Setelah dimasak nasinya keras seperti raskin,” ungkap I Wayan Raka.
Wayan mengaku keberatan terhadap kebijakan pemerintah Bali yang baru mengucurkan bantuan kepada pengungsi setelah Gunung Agung meletus.
“Apakah pemerintah Bali harus menunggu badan semua pengungsi ini kurus dulu baru bantuan didatangkan. Harusnya tidak seperti itu dong. Di sini juga banyak anak bayi yang membutuhkan makanan yang memadai,” tandas Wayan.
Mengingat status Gunung Agung yang belum menentu, para pengungsi berharap agar pemerintah segera mengirimkan kembali bantuan beras untuk persediaan beberapa lama.
“Kalau bisa jangan menunggu gunung meletus dulu baru dikirim berasnya. Kami mau supaya berasnya dikirim sekarang saja. Kami dan anak-anak kami perlu makan,” ujar Putu Widianti kepada suarabali.com.
Di tempat pengungsian ini, setidaknya terdapat 32 bayi dan puluhan anak yang duduk di bangku SD dan SMP. Selama di pengungsian, anak-anak ini belajar di SDN 1 Sanggem. Untuk bantuan makanan, pakaian dan obat-obatan dinilai sudah cukup memadai.
“Yang paling mendesak dibutuhkan pengungsi adalah beras,” pungkas I Wayan Raka.
Sekitar pukul 21.00 Jumat malam tadi, tempat pengungsian ini kedatangan bos grup Wake Bali membawa sejumlah bantuan. Bantuan ya berupa makanan, minuman, minyak goreng, susu bayi dan perlengkapan bayi lainnya.(tjg/hsg)