Denpasar, suarabali.com – Terus mengalirnya pengungsi ke sejumlah kabupaten termasuk kota denpasar walau pemerintah telah mengimbau agar mereka yang tidak termasuk kawasan rawan bencana tetap kembali , namun hal itu tidak membuat mereka bergeming dan tetap memilih mengungsi karena takut terjadinya letusan nanti.
Melihat hal itu, Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra kembali turun meninjau posko pengungsian warga karangasem di Denpasar ,di posko Induk di lapangan Kompyang Sujana Denpasar, Selasa (3/10).
Dalam peninjauan ini, Rai Mantra berharap para warga Kawasan Rawan Bencana agar bisa terus di berdayakan, seperti yang terlihat di Posko Pengungsian Induk, mereka di ajarkan cara membuat tas serta kerajinan tangan dengan menggunakan barang-barang bekas yang masih layak diolah.
Langkah ini telah dilakukan dibeberapa desa dan kelurahan untuk mengajak para pengungsi produktif agar tidak jenuh. Seperti di Desa Dangin Puri Kangin ada salah satu pengungsi yang berjualan pisang goreng, serta juga di Pemecutan Kaja yang produktif membuat ceper dan canang.
Walikota Rai Mantra terus mengingatkan kepada perbekel dan lurah untuk melakukan pendataan kepada anak-anak sekolah. Selain itu juga pelayanan kesehatan kepada lansia, bayi, balita dan ibu hamil disamping telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari puskesmas, serta dalam keadaan darurat dapat melapor di nomor emergency 112.
Sementara Kadis Sosial Kota Denpasar, I Made Mertajaya mengatakan, di Posko Induk Kompayang Sujana terdata sampai saat ini jumlah para pengungsi Gunung Agung sebanyak 89 orang yang terdiri dari 44 orang laki-laki, 45 orang perempuan termasuk jumlah balita 11 orang, anak-anak 19 orang, dewasa 51 orang dan lansia 8 orang. Serta terdata juga jumlah anak sekolah, seperti anak SD sebanyak 3 orang, SMP 1 orang dan SMA terdapat 1 orang.
Selain itu Mertajaya juga menyarankan kepada para relawan atau yang ingin menyalurkan bantuan bisa melalui pos Desa/Kelurahan terdekat atau datang langsung ke pos induk di lapangan Kompyang Sujana, kebutuhan logistik seperti pakaian seragam sekolah, perlengkapan sekolah, obat-obatan sangat diperlukan warga KRB selain kebutuhan pokok dan sembako. (Dearna )