PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
DENPASAR, suarabali.co.id – Penjabat Gubernur (PJ) Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan pengungkapan kasus pabrik narkoba, E-commerce dan penipuan di Bali, karena pengawasan terhadap orang asing meningkat.
“Pengawasan terus berlangsung,” kata dia pada Rabu 24 Juli 2024.
Upaya pengungkapan kasus itu, kata dia, menjadi peringatan bagi pemerintah dan warga setempat peduli terhadap lingkungan sekitar.
“Bayangkan apabila tidak terungkap berapa orang korban nanti yang mengkonsumsi narkoba. Tentu ini juga warning kita bukan hanya pemerintah, tapi juga masyarakat untuk peduli dengan lingkungan sekitar,” kata dia.
Untuk diketahui, Mabes Polri menggerebek pabrik narkoba di Desa Tibubeneng, Kabupaten Badung, Bali pada Kamis (2/5/2024). Polisi turut mengamankan WN Ukraina berinisial IV dan MV, WN Rusia berinisial KK dan WNI berinisial LM.
Selanjutnya, Imigrasi mengungkap 103 WNA yang ditangkap di sebuah vila di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Rabu (26/6) pukul 17.00 WITA. Mereka merupakan pelaku penipuan atau scam online.
Pada Kamis (11/7), Imigrasi kembali menangkap 10 WN China diduga membuka kantor e-commerce ilegal di sebuah vila di wilayah Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Kamis, (11/7).
Mereka menjual berbagai jenis barang dan jasa. Mulai dari pulsa elektronik, token listrik, hingga peralatan rumah tangga. BNN kemudian menangkap ahli kimia berkebangsaan Filipina berinisial DAS (28) di sebuah vila yang berada di kawasan Keliki Kawan Payangan, Gianyar, Bali, Kamis (18/7) pukul 16.00 WITA
DAS bersama ibunya berinsial PMS dan adiknya DOS membangun pabrik narkotika golongan I jenis N,N-Dimethyltryptamine (DMT). Pabrik DMT ini merupakan pabrik pertama di Indonesia.