DENPASAR, SUARABALI.COM – Nasib apes menimpa Benyamin Seran (40), pengacara muda yang sering menangani kasus Warga Negara Asing (WNA) di Bali. Mobil yang dikendarainya ditembak orang tak dikenal saat sedang melintas di Jalan Tol Bali Mandara, Jumat petang (8/9), sekitar pukul 18.00 Wita.
Akibat penembakan tersebut, kaca depan bagian kanan mobil, persis di depan kemudi retak cukup parah.
“Kalau kaca itu tembus maka peluru itu akan persis di bagian kepala atau dada dan bisa mematikan,” ujar Seran saat ditemui di Denpasar, Sabtu (9/9).
Menurutnya, saat itu dirinya berangkat dari Nusa Dua menuju Denpasar melalui gerbang tol Nusa Dua. Setelah membayar karcis tol, Seran memacu kendaraannya dengan kecepatan standar. Namun, sekitar 100 meter lebih beranjak dari pintu tol kaca mobilnya langsung ditembak orang tak dikenal.
Seran menuturkan, penembakan terjadi persis ada tikungan kanan setelah pintu tol menuju Denpasar. Penembakan tersebut diduga kuat dilakukan oleh orang yang menggunakan sepeda motor karena arahnya dari depan. Seperti diketahui, jalan tol atas laut Bali Mandara memiliki jalur khusus untuk kendaraan roda dua.
“Penembak tidak mungkin menggunakan mobil sebab, bila menggunakan mobil akan kelihatan. Mengapa menggunakan motor, karena saat jalan tol jalur mobil menikung ke kanan, jalur sepeda motor tepat berada di depan mobil. Jadi dugaan saya, penembaknya menggunakan sepeda motor,” ujarnya.
Setelah mendengar bunyi keras di kaca mobil, korban langsung tancap gas untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah keluar gerbang tol Benoa, korban meminggirkan kendaraanya dan memeriksa apa yang terjadi. Dan benar adanya. Kaca mobil bagian kanan nyaris pecah, dengan lobang ke dalam.
“Bunyi senjata memang saya tidak dengar, tetapi bunyi seperti kena tembakan di bagian kaca saya dengar, dan bunyi itu begitu keras. Ketika saya lihat kaca retak, saya langsung memacu kendaraan keluar dari tol karena takut ditembak lagi. Dari bekas retakan, tidak mungkin dilempar batu, karena tidak ada orang di tengah jalan tol yang berhenti untuk melempar batu,” ujarnya.
Setelah memeriksakan mobilnya, korban mengaku teringat sebelumnya ada satu sepeda motor Vario hitam yang membuntutinya saat masih berada di Jl By Pass.
“Saat itu ada jalanan macet, jadi semua kendaraan pelan. Namun ada dua orang pengendara sepeda motor berboncengan terus berada di belakang mobil saya dan tidak mau mendahuluinya. Saya pikir mungkin motornya lagi rusak karena tidak mau menyalip,” ujar Seran.
Belum diketahui pasti apakah tembakan tersebut dari senjata api (senpi) atau senapan angin dan sejenisnya. Saat ini korban baru berencana melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.
Saat ditanya, apakah selama ini ada musuh atau tengah menangani perkara yang menyebabkan ancaman, Seran mengaku, dirinya memang sering menangani kasus melibatkan WNA. Kasus yang cukup menjadi topik pemberitaan media adalah kasus perebutan hak warisan dari Heater Lois Mack yang bersama kekasihnya membunuh ibu kandungnya di Hotel Saint Regis Nusa Dua.
Dihubungi suarabali.com terpisah untuk klarifikasi, Direskrimum Polda Bali Kombes Sang Made Mahendra Jaya mengatakan, belum ada laporan ke Polda Bali atas kasus tersebut
“Saya sudah cek, belum ada laporan masuk terkait kasus tersebut,” ujar Mahendra.(ade)