Australia, suarabali.com – Penerbangan Air Asia menuju ke Bali dari Perth mendadak anjlok saat mengudara diketinggian 20.000 kaki sesaat setelah lepas landas pada hari Minggu (15/10) pagi, hal ini membuat penumpang menjerit panik ketakutan, kata laporan media Australia.
Penerbangan QZ 535, dengan 145 orang di dalamnya, terpaksa mundur sekitar 25 menit dalam perjalanannya setelah pilot diberitahu mengenai penurunan tekanan kabin, menurut ‘The Sydney Morning Herald’.
Ditambahkan bahwa masalah teknis telah menyebabkan pesawat turun dari 32.000 kaki menjadi 10.000 kaki tanpa peringatan.
Penumpang yang naik pesawat mengambil video drama kepanikan, saat masker oksigen lepas turun dan penumpang saling berpegangan pada orang yang mereka cintai disebelah mereka.
Orang lain dalam penerbangan tersebut mengatakan kepada Channel Nine bahwa mereka telah mengirim pesan teks ke orang yang dicintai, karena takut mereka akan meninggal.
Menurut ABC, pilot tersebut berbalik dan satuan unit darurat telah siaga di bandara Perth.
Orang Australia melaporkan bahwa kekacauan di udara semakin buruk bagi beberapa penumpang karena pengumuman on-board tidak berbahasa Inggris.
“Kepanikan meningkat karena justru perilaku staf yang berteriak, terlihat menangis dan terkejut,” kata Clare Askew, seorang penumpang dalam penerbangan tersebut kepada wartawan di bandara Perth.
“Sekarang, saya mengerti, tapi kami memandang mereka untuk meyakinkan penumpang, dan ternyata kami tidak mendapatkan apapun, kami lebih khawatir karena paniknya mereka.”
“Masker jatuh dan semua orang mulai panik,” penumpang lain, Leah dari Perth mengatakan. “Kami semua cukup mengucapkan selamat tinggal satu sama lain. Itu benar-benar menjengkelkan.”
Air Asia meminta maaf atas kejadian tersebut dalam sebuah pernyataan dan mengatakan bahwa pesawat tersebut mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Perth pada pukul 12.40 waktu setempat.
“Teknisi kami sedang menilai kondisi pesawat terbang. Semua penumpang yang terkena dampak akan dijadwalkan untuk penerbangan berikutnya yang tersedia dan dilengkapi dengan bantuan yang diperlukan termasuk voucher makanan.
“Keamanan para tamu adalah prioritas utama kami. Air Asia Indonesia meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” kata pernyataan tersebut. (Hsg)