Badung, suarabali.com – Tidak hanya ancaman erupsi Gunung Agung, persoalan sampah yang berserakan di sejumlah titik di Pantai Kuta atau Canggu juga menjadi persoalan yang butuh penanganan serius. Sebab, tumpukan sampah tersebut mengganggu kenyamanan wisatawan yang berlibur di pantai.
Setiap musim penghujan, sampah berserakan kerap terlihat di beberapa titik di pantai. Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra mengatakan sampah yang berserakan tersebut merupakan sampah kiriman yang terjadi setiap tahun.
“Ini gejala alam, kita tidak bisa melawan alam. Tetapi, langkah-langkah taktisnya sudah kita lakukan. Dinas Perikanan dan Kelautan sudah berkoordinasi. Rencananya, tahun depan Kementerian Perikanan dan Kelauta akan memberikan kapal besar untuk menyapu sampah di tengah laut. Tujuannya, agar sampah yang terbawa arus laut ke pantai bisa berkurang volumenya,” kata Badra saat ditemui di Kuta, Badung, Bali, Sabtu (16/12/2017).
Selain itu, Badra mengatakan pihaknya akan menambah jumlah personil kebersihan dan alat berat untuk mengatasi persoalan sampah di pantai. Sehingga, wisatawan nantinya merasa nyaman belibur di pantai.
“Kalau dulu di Pantai Kuta, sebelum ada pariwisata, sampah itu sangat berkah. Tapi, sekarang bagaimana sampah itu menjadi tantangan bagi dunia pariwisata. Saya sangat setuju sampah itu harus dibersihkan dari pantai,” tegasnya.
Saat ini, menurut Badra, Pemkab Badung sedang mengupayakan satu kapal besar untuk membersihkan sampah di tengah laut.
“Sedang diupayakan Wakil Bupati dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan. Pada tahun 2018 nanti, Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah menjanjikan satu kapal besar untuk mengangkut sampah,” ujarnya. (Mkf/Sir)