DENPASAR, suarabali.co.id – Upacara Segara Kerthi digelar menyambut World Water Forum ke-10 di Bali. Upacara Segara Kerthi bertujuan memohon anugerah agar laut bersih sekala dan niskala serta penyelenggaraan World Water Forum ke-10 berjalan lancar dan sukses.
“Upacara pemurnian air jadi simbol bahwa air itu sakral,” kata Presiden World Water Council Loic Fauchon.
Kegiatan bertajuk Bali Nice dengan melaksanakan Upacara Segara Kerthi mengambil tema Merawat Air Melindungi Sarwa Prani, di Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Serangan, Denpasar, Sabtu (18/5/2024).
Sebanyak 100 penari membawakan tarian secara kolosal dalam atraksi budaya Bali Nice. Seratus penari itu membawakan Tari Rejang Putri Maya. Seniman lain yang terlibat mengiringinya dengan tabuh gamelan Gong Gede. Sejumlah seniman juga membawakan tarian Topeng Penasar, Tari Sanghyang Jaran, Tari Sanghyang Dedari dan Tari Baris Cerekuak.
Kreativitas dalam penyambutan itu juga terlihat dari tarian sakral Sang Hyang Jaran dan Sanghyang Dedari yang diiringi oleh Kecak.
Event Bali Nice menjadi salah satu acara yang dikemas pada pembukaan World Water Forum ke-10. Pemerintah Provinsi Bali sengaja menggelar event tersebut bertepatan dengan Hari Raya Tumpek Uye yang berarti memuliakan satwa, baik binatang liar maupun hewan peliharaan.
Untuk melengkapi tradisi Tumpek Uye juga digelar ritual Segara Kerthi sebagai bentuk pemuliaan terhadap alam, khususnya laut beserta isinya. Simbol pemuliaan alam itu juga dilakukan dengan melepas 600 tukik, 1.000 burung dan 30 penyu ke alam bebas.

DENPASAR, Suarabali.co.id –