Buleleng, suarabali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika merasa puas karena berhasil mendirikan sekolah gratis bagi masyarakat miskin. Pastika mendirikan sekolah gratis, karena angka putus sekolah di Bali akibat faktor ekonomi keluarga masih tinggi.
Kepuasan itu diungkapkan Pastika ketika berkunjung ke SMA/SMK Negeri Bali Mandara di Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, Sabtu (6/1/2018). Dalam kunjungannya, Pastika didampingi para Sulinggih dan Pinandita, Prof. Ben L. Pfiefer, jajaran World Hindu Parisad, Paiketan Krama Bali, Dewan Persatuan Pakraman Indonesia (DPPI) Bali, Pengurus Peradah Bali, Pengurus KMHDI Bali, serta panitia pembangunan Pura Agung Jagatnatha Nusantara.
Pastika mengaku tak menyangka akan mampu mewujudkan impiannya mendirikan sekolah gratis bagi masyarakat miskin, yakni SMA/SMK Negeri Bali Mandara di Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
“Tidak pernah terpikir, saya akan bisa mewujudkan sekolah gratis bagi masyarakat miskin. Sekolah ini dibangun untuk memutus rantai kemiskinan yang ada di Bali. Kita tahu masih banyak siswa yang putus sekolah akibat faktor ekonomi keluarganya,” ungkapnya.
“Kalian (peserta didik) yang ada di sini adalah orang-orang beruntung. Di sini kalian dimanjakan dengan fasilitas yang sangat lengkap, guru yang terbaik dan pendidikan yang sangat bagus. Jadi, saya berharap banyak kepada kalian semua. Kalian adalah tumpuan keluarga. Buat orangtua kalian bangga dan tanamkan semangat untuk mengangkat derajat orangtua kalian,” imbuhnya.
Setiap hadir ke sekolah kebanggaan masyarakat Bali tersebut, Pastika mengaku selalu terharu dan tak mampu menahan air matanya menetes. Semangat para peserta didik yang begitu tinggi dan dedikasi luar biasa dari para pendidiknya, membuat Pastika yakin jika kedepannya banyak calon pemimpin akan lahir dari Sekolah Bali Mandara.
“Jujur, setiap saya hadir di sini, tidak pernah saya bisa menahan haru. Dulu banyak yang menyangsikan keberadaan sekolah ini. Tapi, semakin hari, kini perhatian orang kepada kalian semakin baik,” ungkapnya.
“Saya berpesan, jangan semua ini menjadikan kalian terlena akan pujian-pujian itu. Karena jalan kalian masih panjang kedepan, bukan hanya saat ini saja. Tolong gunakan kesempatan ini dengan baik,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Pastika juga mengapresiasi dedikasi para guru yang selama ini telah membimbing para siswa. Dia yakin banyak calon pemimpin masa depan akan lahir dari sini. “Jadilah kalian anak yang suputra, berguna bagi masyarakat, negara, dan bangsa,” tutur Pastika.
Nyoman Darta, mewakili pihak SMA/SMK Negeri Bali Mandara, mengungkapkan rasa bangganya atas kehadiran Gubernur Pastika beserta rombongan. Menurut Darta, kehadiran Gubernur Pastika dan rombongan akan membawa vibrasi positif bagi keluarga besar SMA/SMK Negeri Bali Mandara.
“Saya merasa bangga, karena pada hari ini dikunjungi Bapak Gubernur, para sulinggih dan yang lainnya. Ini akan menjadi vibrasi positif bagi kami untuk melangkah kedepan. Sekolah ini diinisiasi oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika,” katanya.
Menurut dia, sekolah tersebut dibangun untuk masyarakat miskin yang ada di Bali. “Kemarin anak-anak kita baru selesai melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Para industri mengatakan jika anak didik kita selain karakter, moral juga berbeda dari sekolah lainnya. Ini sejalan dengan program kita untuk menjadikan anak didik di sini sebagai generasi pencipta, bukan perusak,” ungkap Darta.
Kebanggaan serupa juga diungkapkan Ida Rsi Wisesa Natha mewakili rombongan. Menurut dia, SMA/SMK Negeri Bali Mandara merupakan sekolah terbaik yang dimiliki oleh Bali saat ini. Untuk itu, masyarakat Bali harus bangga dengan keberadaan sekolah bagi masyarakat miskin tesebut.
“Saya yakin, semua yang hadir di sini pasti akan menginspirasi. Pendidikan Bali Mandara ini adalah salah satu karya terbaik dari Gubernur Bali. Ini sangat luar biasa. Kita harus bangga telah ada sekolah bagi masyarakat miskin yang sangat berkualitas di Bali. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur, kepala sekolah, guru yang telah memberikan yang terbaik bagi bangsa ini,” pujinya. (Sir)