Tanaman padi.
Denpasar, suarabali.co.id – Padi sebagai bahan makanan pokok masih menjadi produk pertanian ungggulan di kota Denpasar dibandingkan produk pertanian lain seperti cabai dan bawang merah.
Dinas Pertaniqn kota Denpasar mencatat pada tahun 2023, produksi padi di Kota Denpasar mencapai 26.763,23 ton.
Selain padi, hasil pertanian yang diproduksi sepanjang tahun 2023 yaitu sayur hijau sebanyak 2.730,96 ton, kangkung 6.900,37 ton.
Kemudian bayam 615,85 ton, cabai 67,33 ton dan bawang merah 277,06 ton.
Dilihat produktivitas atau hasil panen per luas lahan, bawang merah menempati posisi tertinggi yaitu 215,27 kwintal per hektare.
Sedangkan produk lainnya, sayur hijau 176,08 kwintal per hektare, kangkung 152,02 kwintal per hektare, padi 81,96 kwintal per hektare, cabai 67,33 kwintal per haktare dan bayam 57,02 kwintal per hektare.
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, AA Gde Bayu Brahmasta mengatakan, padi memang menjadi produk pertanian unggulan di Kota Denpasar.
“Karena padi merupakan produk pangan utama untuk ketahanan pangan masyarakat. Dengan itu petani lebih cenderung menanam padi,” kata Bayu Brahmasta dikutip dari tribunbali.com.
Pada tahun 2023 luas areal sawah yang digunakan untuk tanaman padi di Kota Denpasar mencapai 1.819 hektare.
Selain padi, bawang merah dan cabai juga menjadi produk yang konsen dikembangkan kedepannya.
Hal ini bisa dilihat dari produksi bawang merah yang mencapai 277,06 ton pada 2023.
Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2022 yang hanya 99,27 ton. (*)