Mataram, suarabali.com – Kementerian Kominfo bersama Juru bicara presiden dan Kementerian Pariwisata mengadakan Integrasi Kanal komunikasi pemerintah dengan tema “Manajemen Komunikasi Pemerintah di Era Digital” yang digelar Jumat (17/11) di Hotel Aston Inn, Mataram, NTB.
FGD yang dimoderatori oleh Juru Bicara Presiden, Johan Budi, dengan narasumber Menpar Arief Yahya bersama bersama Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menjadi pemateri dalam Focus Group Discussion di hotel Aston Inn Mataram #KemenparGoDigital
Kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka menghadiri beberapa kegiatan kepariwisataan berupa pembekalan hingga survey destinasi Pariwisata di Indonesia sekaligus mensosialisaikan tentang “Wonderful Indonesia Go Digital” yang diusung oleh Kementerian Pariwisata RI. Rangkaian acara Focus Group Discussion ini juga mengangkat tema terkait “Tantangan dan Pendekatan Komunikasi Publik Di Era Digital.
Pada kesempatan ini, Menteri Kominfo mempresentasikan materi terkait Komunikasi Pemerintah di Era Global dengan pokok-pokok pembicaraan terkait Kehumasan Pemerintah yang tepat, kredibel dan akurasi, serta Komunikasi Pemerintah dalam era sosial media. “Jika berbicara mengenai Dunia Pariwisata dan Dunia Digital, tentunya kita sudah sangat sering mendengarkan arahan secara langsung dari Menteri Pariwisata, karena dalam Kemenpar sendiri terkait Promosi hingga pemasaran pariwisata sudah menggunakan standar Go Digital.
Menteri Rudiantara turut menunjukkan bagaimana Menteri Pariwisata Arief Yahya memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian nasional. “Dalam konteks ekonomi pariwisata, tadi dibahas bagaimana mengkomunikasikan produk pariwisata,” jelasnya.
Bahkan tidak sampai di situ, keseriusan Kemenpar untuk Go Digital pun bisa dilihat dari terbentuknya Generasi Pesona Indonesia (GenPI) hampir di seluruh Penjuru Indonesia. GenPI sendiri merupakan Komunitas yang dibentuk Kemenpar untuk membantu promosi dan viralitas pariwisata Indonesia melalui digital.
Saat ini, komunitas ini tidak hanya ada di Indonesia, melainkan telah menyebar hingga ke luar negeri dengan nama Generation Of Wonderful Indonesia (GenWI)”, katanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberi tantangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengembangkan ekonomi pariwisata dengan memanfaatkan teknologi digital. “Salah satu jualan dan penggerak ekonomi nasional adalah pariwisata. Tugas kita sekarang bagaimana menggabungkan pariwisata dan digital,” katanya dalam Diskusi Manajemen Komunikasi Pemerintah di Era Digital.
Penggunaan teknologi digital dalam pariwisata dinilai Menteri Kominfo sebagai sebuah keniscayaan. “Kalau dulu di daerah NTB ada pendapatan dari Newmont kini sekarang berbeda, yang jadi ujung tombak ekonomi adalah pariwisata. Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkap strategi komunikasi kementerian untuk memanfaatkan teknologi digital. Hasilnya bisa meningkatkan kontribusi sektor pariwisata sebesar 25%.”, katanya.
Secara khusus, Menteri Kominfo mendukung upaya memadukan pariwisata dengan digital dengan menyediakan infrastruktur digital di Indonesia. “Tugas saya memastikan infrastruktur digital ada di kawasan pengembangan wisata ini. Sekalipun kamar hotelnya sederhana saya ingin memastikan koneksi internetnya super cepat,” katanya seraya menyebut akses internet akan memudahkan aktivitas para pelancong.
Dalam penggunaan teknologi, Menteri Rudiantara mengingatkan adanya Perpres 91/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha. “Nanti Januari harus terintegrasi dalam satu laman. Intinya memberikan kemudahan dalam perizinan berusaha. Pada bulan harus dijadikan layanan terintegrasi dan menekankan agar pemerintah memberi ruang dan keleluasan dalam hal regulasi. “Di Kominfo untuk buat aplikasi tak perlu izin, cukup daftar. Kasih ruang untuk anak bangsa berkreasi. The good regulation is less regulations,” tandasnya.
Tak hanya itu, Menteri Rudiantara juga mendorong Pemerintah Daerah untuk memanfaatkan semua kanal komunikasi, terutama media sosial. “Komunikasi itu cuma dua, ada kanal dan apa yang dikomunikasikan. Kita sekarang bisa memanfaatkan media sosial ada GenPI kalau di pariwisata,” jelasnya.
Menkominfo menyebutkan tugas Kementerian Kominfo sederhana yaitu menyediakan internet dengan akses super cepat lalu menyiapkan infrastruktur yang baik. Tujuannya agar ‘Wonderful Indonesia Go Digital’ Kemenpar menjadi greget. Dalam aspek komunikasi, menkominfo meminta Dinas Kominfo bersinergi Dinas Pariwisata. Kominfo bermain di ranah persepsi, dinas pariwisata pada pengembangan wisata. memastikan informasi tepat. “Dinas kominfo jangan malu meminta buzzer Kemenpar ‘GenPi’ untuk melawan Hoax. Pun sebaliknya, Dinas Pariwisata jangan kikuk meminta Dinas Kominfo membantu menyebarkan informasi positif tentang wilayah NTB dan NTT.
Turut hadir dalam pertemuan FGD tersebut antara lain, Dinas Kominfo wilayah NTT dan NTB, Dinas Pariwisata, pelaku pariwisata dan aktivis online PBNU. (Kominfo)