Nusa Dua, Suarabali.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Takao Makino. Dalam pertemuan tersebut, Menhub memastikan tiga proyek infrastruktur kerja sama dengan Jepang berjalan lancar.
“Hari ini saya bertemu dengan Mr. Makino dan membahas tiga proyek infrastruktur yaitu Mass Rapid Transit (MRT), Pelabuhan Patimban dan High Speed Train (HST) Jakarta-Surabaya. Secara spesifik saya sampaikan ketiga proyek tersebut berjalan lancar dan dapat diselesaikan sesuai jadwal,” jelas Menhub usai mengadakan bilateral meeting dengan Delegasi Jepang di Ruang Jasmine, Hotel Westin Nusa Dua, Bali pada Rabu (27/09/2017).
Budi juga menjelaskan progres pengerjaan ketiga proyek tersebut. Menurutnya, MRT akan selesai sesuai jadwal dan dapat dioperasikan pada awal 2019. Untuk proyek Pelabuhan Patimban, berbagai masalah sudah bisa diatasi dan sehingga pembangunannya dapat diselesaikan sesuai rencana. Sedangkan, untuk proyek HST Jakarta-Surabaya, masig-masing pihak terkait sudah sepakat untuk menyelesaikan studinya paling lambat pertengahan November. Hanya saja, untuk proyek HST Jakarta-Surabaya, menurut Budi Karya terdapat satu catatan penting dalam proyek tersebut, yaitu memilih alternatif untuk menggunakan jalur existing.
“Ada satu catatan utama bahwa Jakarta-Surabaya ingin kita capai dalam 5,5 jam. Artinya, kereta api bisa menjadi shifting (moda alternatif) dari udara ke kereta api. Kedua, dengan kecepatan tersebut maka dalam satu hari ada dua traffic bolak-balik antara Jakarta-Surabaya. Berarti dapat meningkatkan kapasitas. Oleh karenanya kami minta kepada Jepang untuk mempelajari dan Makino sepakat tentang keadaan itu,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang Takao Makino yakin pembangunan tiga proyek ini dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
“Saya cukup yakin dapat mencapai pembangunan tiga proyek ini sesuai dengan jadwal dan Jepang akan men-support tiga proyek tersebut agar manfaat yang akan dirasakan Indonesia dapat tercapai,” ujarnya.
Terakhir, Budi berharap ketiga proyek ini menjadi simbol keakraban dan kebersamaan antara Indonesia dan Jepang yang pada tahun ini sudah memasuki usia kerja sama 60 tahun. (mkf)