Jepang, suarabali.com – Gunung Agung di Bali menggeliat, dan kini gunung di Jepang ikut bereaksi. Sebuah gunung berapi di barat daya Jepang meletus untuk pertama kalinya dalam enam tahun dan menyebarkan abu vulkanik pekat di kota-kota terdekat.
Penyiar Jepang TBS menunjukkan siswa sekolah dasar mengenakan helm dan masker pada hari Kamis dalam perjalanan ke sekolah mereka di kaki gunung berapi ‘Shinmoedake’.
Warga juga menggambarkan kejadian itu saat mendengar gemuruh dari gunung berapi dan abu jatuh di setidaknya empat kota di prefektur Miyazaki.
Gunung berapi di perbatasan prefektur Kagoshima dan Miyazaki mulai meletus Rabu (11/10) untuk pertama kalinya dalam 6 tahun.
Pada hari Kamis, abu naik 1.700 meter dari kawah, Badan Meteorologi Jepang mengatakan.
Badan ini telah menaikkan tingkat kewaspadaan vulkanik dari 2 menjadi 3 pada skala 5. Tingkat 3 mengingatkan penduduk untuk tidak mendekati gunung berapi tersebut.
Aliran piroklastik, yang merupakan emisi gas panas dan material vulkanik pada kecepatan tinggi, mungkin menyebar ganas dalam 2 kilometer dari kawah.
Emisi abu dan batuan vulkanik diperkirakan tetap bertebangan sampai Jumat menyebar ke wilayah yang lebih luas, namun lokasi yang berisiko akan bergantung pada kondisi angin dan ketinggian.
Daerah yang aktif secara seismik di sekitar Pasifik dikenal sebagai “Cincin Api” termasuk gunung berapi aktif di Jepang serta dua penyebab evakuasi massal di Indonesia dan Vanuatu dalam beberapa pekan terakhir.
Mungkin saja ini merupakan reaksi berantai gunung berapi dibeberapa wilayah dan negara yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya. (Hsg)